Berita Palembang

BBWS Sumsel VIII Siapkan Anggaran Rp 38 M Untuk Atasi Masalah Banjir di Palembang

Dalam penanganan banjir di ibu kota provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini, disiapkan dana sebesar Rp 38 miliar yang berasal dari APBN tahun 2025.

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
ILUSTRASI BANJIR DI PALEMBANG -- Kondisi pemukiman warga di Jalan Taman Murni Lr Family, Kelurahan Alang Alang Lebar, Kecamatan Alang Alang Lebar, Palembang KM 11, Senin (14/4/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII, tahun ini akan memulai melaksanakan pekerjaan untuk mengatasi persoalan banjir yang masih menjadi tantangan utama kota Palembang

Dalam penanganan banjir di ibu kota provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini, disiapkan dana sebesar Rp 38 miliar yang berasal dari APBN tahun 2025.

Hal ini diungkapkan Kepala BBWS Sumatera VIII, Feriyanto usai mengikuti rapat bersama Walikota Palembang, Ratu Dewa di Kantor Walikota Palembang, Jumat (4/7/2025).

“Setidaknya ada empat sub-DAS (Daerah Aliran Sungai) yang sangat berpengaruh untuk mengantisipasi bajir di tengah Kota Palembang, terutama untuk sub-DAS Bendung yang akan ditangani secara komprehensif dari hilir ke hulunya,” kata Feriyanto.

Pada tahap pertama menurut Feriyanto pihaknya telah mendapatkan dana melalui APBN murni sebesar Rp 38 miliar, dan sekarang untuk tahap berikutnya pihaknya mengusulkan melalui dana loan (pinjamanan) dari World Bank.

Hal itu bakal terealisasi jika sejumlah permasalahan sosial yang ada di lokasi tersebut sudah clear dan dapat diselesaikan.

Diantaranya, banyaknya rumah disepanjang jalan inspeksi, ketiadaan jalan inspeksi hingga belum adanya utilitas yang semuanya telah disampaikan kepada Wako.

“Alhamdulillah dari yang kami sampaikan tadi beliau begitu respons dan sangat fokus untuk menyelesaikan sejumlah persoalan tersebut yang menjadi salah satu persyaratan untuk kita bisa mendapatkan kucuran dana load dari World Bank tersebut,” papar Feriyanto.

Disampaikanya juga, jika dua hingga tiga tahun lalu pihaknya fokus untuk pengerjaan tanggul di kawasan Sekanak Lambidaro, dari kebutuhan tanggul sepanjang lebih kurang 27 kilometer hingga kini yang sudah diselesaikan sepanjang hampir 14 kilometer. 

Sedangkan pada tahun ini, pihaknya akan fokus untuk pengerjaan di Sub-DAS Bendung sebagai skala prioritas karena selama ini di kawasan tersebut memiliki kontribusi besar yang mengakibatkan terjadinya banjir di wilayah Kota Palembang.

“Di Sub-DAS Bedung sebelumnya sudah kita bangun stasiun pompa di hilir kita kerjakan yang hilir terlebih dulu baik naik bertahap ke hulu, tadi Pak Wali juga sudah menyatakan akan segera membentuk tim yang melibatkan pemangku kepentingan,” sebutnya.

Baca juga: Sungai Ogan Meluap Akibat Curah Hujan Tinggi, 15 Rumah Warga Desa Ulak Pianggu OKI Terendam Banjir

Baca juga: Warga Keluhkan Drainase Buruk Pemicu Banjir di Bayung Lencir, Ketua DPRD Muba Desak Perbaikan

Sementara Walikota Palembang Ratu Dewa mengatakan, jika pembahasan difokuskan pada penataan DAS, terutama Sub-DAS Sungai Bendung, yang menjadi titik krusial dalam pengendalian banjir kota.

"Banjir di Palembang sebagian besar terkonsentrasi di sekitar DAS Bendung. Mulai Juli hingga Agustus, akan dimulai penataan dan pelebaran aliran sungai yang selama ini mengalami penyempitan dan sedimentasi," ujar Ratu Dewa

Ratu Dewa menegaskan, penanganan ini akan dibagi dalam tiga tahap, dimulai dengan penyelesaian persoalan sosial seperti rumah yang menjorok ke aliran sungai, serta utilitas seperti jaringan PDAM dan PLN.

Proyek besar ini akan didanai secara bertahap, dengan total nilai investasi mencapai lebih dari Rp 800 miliar, termasuk dukungan dari APBN dan pinjaman World Bank (loan).

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved