Berita Prabumulih
Meninggal Tapi Masih Diberi Insentif, Walikota Prabumulih Bakal Coret Pekerja Sosial Tak Aktif
Arlan akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan dan memantau kinerja ribuan pekerja sosial di kota Prabumulih.
Penulis: Edison | Editor: Slamet Teguh
Laporan wartawan Tribun Sumsel, Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Para pekerja sosial di kota Prabumulih yang tidak menjalankan tugas alias tidak bekerja namun terus menerima insentif tiap bulan, siap-siap dicoret atau diberhentikan oleh Walikota Prabumulih, H Arlan.
Arlan akan menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan dan memantau kinerja ribuan pekerja sosial di kota Prabumulih.
Hal itu ditegaskan Arlan dalam silaturahmi dengan ribuan pekerja sosial kota Prabumulih di gedung kesenian Rumah Dinas Walikota Prabumulih, pada Kamis (3/7/2025).
Ribuan pekerja sosial itu terdiri dari Petugas Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), Penjaga Masjid dan Penjaga Rumah Ibadah Non-Muslim, Petugas Memandikan dan Mengkafani Jenazah, Guru Ngaji Tradisional, Petugas Tempat Pemakaman Umum (TPU), Petugas Taman Makam Pahlawan, anggota Taruna Siaga Bencana (Tagana), serta Pekerja Sosial Masyarakat (PSM).
Dalam sambutannya, Arlan berterimakasih atas peran penting seluruh petugas yang turut menjaga keberlangsungan dan ketertiban sosial di masyarakat.
Arlan memohon dukungan semua pekerja sosial untuk terus bekerja dan membuat kota Prabumulih aman, nyaman, tertib dan mendidik generasi di Prabumulih menjadi generasi berkualitas.
Baca juga: Walikota Ngaku Malu Karena Gedung Pemkot Prabumulih Kini Mulai Kusam, Bakal Dicat Ulang
Baca juga: Kabar Terkini 6 ASN di Prabumulih Bolos Kerja Bertahun-tahun Tapi Tetap Digaji, 1 Diusulkan Dipecat
Pada kesempatan itu Arlan juga mengatakan akan terus memantau serta mengevaluasi kinerja para pekerja sosial dan yang memiliki kinerja terbaik akan diberikan reward berangkat umroh ke tanah suci.
"Akan kita pantau terus dan yang bekerja baik akan kita berangkatkan umroh," ungkap Arlan seraya berharap para pekerja sosial berlomab-lomba meningkatkan kinerja.
Selain itu orang nomor satu di kota Prabumulih itu juga menegaskan jika hasil evaluasi dan pantauan di lapangan ada nama petugas namun tidak bekerja maka akan dicoret alias diberhentikan.
"Contoh di Prabumulih ini ada 650 guru ngaji artinya tiap RT ada satu guru ngaji, jika yang bekerja hanya 300 orang dan sisanya tidak bekerja maka yang tidak bekerja akan kita coret, enak insentifnya kita tambahkan ke yang aktif bekerja," tegasnya.
Arlan mengaku pihaknya ingin memastikan anggaran yang dikucurkan untuk membayar insentif pekerja sosial tepat sasaran dan sesuai ke yang bekerja.
"Kalau sudah kena stroke bagaimana mau memandikan jenazah, bahkan ada kita temukan orangnya sudah meninggal tapi insentif tetap dibayarkan, itu tidak baik," katanya.
Silaturahmi sekaligus pendataan ulang itu dilakukan Walikota Prabumulih H Arlan dan Wakil Walikota Franky Nasril SKom MM untuk menciptakan kota Prabumulih bersih, warganya sejahtera dan anak-anak memiliki pengetahuan agama.
Selain itu pendataan dan evaluasi akan dilakukan agar anggaran Pemerintah kota Prabumulih dikucurkan ke pekerja sosial melalui insentif tiap bulan sesuai atau tepat sasaran.
Kegiatan ini juga menjadi ajang penghormatan dan apresiasi terhadap dedikasi para petugas yang selama ini bekerja di garis depan pelayanan masyarakat.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Resahkan Warga Karena Kerap Dijadikan Tempat Transaksi Narkoba, 1 Pemuja Sabu Ditangkap Polisi |
![]() |
---|
Pencurian Meteran Air Marak di Prabumulih, Warga Resah dan Harus Bayar Lagi |
![]() |
---|
Cadangan Migas Baru Ditemukan di Sumur Sungai Anggur Selatan-2 Muara Enim |
![]() |
---|
Pasang Tiang Wifi, Dua Pekerja Tewas Kena Setrum Listrik di Prabumulih |
![]() |
---|
Pengedar Ekstasi di Prabumulih Ditangkap di Rumahnya, Uang Rp 1,8 Juta Hasil Penjualan Diamankan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.