Berita Viral

Orang Tua Siswa Sekolah Elite di Bekasi Minta Ganti Rugi usai Sekolah Diduga Bodong, Ancam Polisikan

Para orang tua murid mengaku kecewa hingga membawa kasus ke polisi lantaran tidak diinformasikan resmi dari pihak yayasan Al Kareem Islamic School

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Wartakotalive.com/Rendy Rutama)
GURU RESIGN MASSAL- Momen saat orang tua murid datang ke sekolah swasta mewah di Jalan Baru Perjuangan RT 04/RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Senin (16/6/2025). Ortu siswa kecewa karena sekolah berhenti operasi tiba-tiba tanpa ada pemberitahuan. 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bekasi menyatakan sekolah swasta elite Al Kareem Islamic School di Jalan Baru Perjuangan RT 04 RW 11 Marga Mulya, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, bodong atau melakukan pelanggaran prosedur salah satunya terkait perizinan.

Yayasan Al Kareem Islamic School ini pun disegel atau diberhentikan beroperasi, pada Selasa, (17/6/2025).

Sementara, para orang tua murid mengaku kecewa hingga membawa kasus tersebut ke polisi lantaran tidak diberikan informasi resmi dari pihak yayasan

Baca juga: Penderitaan Guru Sekolah Elite di Bekasi Resign Massal, Diperlakukan Bak ART hingga Gaji Dipotong

Hal ini buntut sejumlah guru pengajar kompak berhenti massal dari pekerjaan mereka lantaran mengaku diperlakukan seperti asisten rumah tangga (ART) oleh kepala yayasan.

Benny Sugeng Waluyo (42), salah satu wali murid yang mensekolahkan anaknya yang merupakan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK), mengeluhkan kejadian ini.

Mulanya, Sugeng mengatakan sempat mendapat informasi kalau sekolah ini memiliki pembelajaran inklusi yang ada psikolognya.

Sehingga terdapat waktu belajar tambahan untuk terapi klinik, dan itulah yang menjadi alasan dirinya mau memasukkan anaknya ke sekolah ini.

"Tapi selama anak kami sekolah di sini, realisasi itu tidak ada," kata Sugeng saat ditemui Tribunbekasi.com, di lokasi, Senin (16/6/2025).

Sugeng menjelaskan keluhan lainnya, perihal di awal, pihak sekolah akan memberikan pendamping di kelas untuk anaknya belajar.

Tapi kenyataan, menurutnya, janji tersebut tidak terealisasi juga.

Padalah ia mengaku sudah membayar setiap per tiga bulan untuk tambahan pendamping dengan biaya Rp1 juta.

"Bilangnya setiap anak saya belajar di sini, nantinya ada pendamping di kelas, tapi waktu kami cek saat belajar mengajar tidak ada yang mendampingi."

"Karena di sekolah ini setiap kelas yang harusnya ada dua orang (guru dan pendamping), tapi kenyataannya cuma ada satu guru dan tidak ada pendamping," jelasnya.

Baca juga: VIDEO Curhat Guru Sekolah Elite di Bekasi, Disuruh Beli Ayam Buat Anak Kepsek, Kompak Resign Massal

Berdasarkan hal itu, Sugeng mengaku kecewa karena segala upaya terbaik untuk pendidikan anak diberikan tapi hasilnya sia-sia.

Para orang tua murid melaporkan kejadian ini ke Mapolres Metro Bekasi Kota setelah sebelumnya sempat membuat somasi kepada pihak sekolah. namun tidak ada jawaban.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved