Karhutla Sumsel
Sebabkan Kebakaran Hingga Ribuan Hektare, Terpidana Kasus Karhutla di Lalan Muba Didenda Rp 3 M
Eksekusi ini dilakukan setelah vonis Pengadilan Negeri Sekayu yang mendarat pada 11 Maret 2025 lalu.
Penulis: Fajri Ramadhoni | Editor: Slamet Teguh
TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Kejaksaan Negeri Musi Banyuasin (Kejari Muba) resmi mengeksekusi pidana denda terhadap Muhammad Nur Alim, Manajer ISPO dan HSSE PT Banyu Kahuripan Indonesia (BKI), sebesar Rp 3 miliar.
Eksekusi ini dilakukan setelah vonis Pengadilan Negeri Sekayu yang mendarat pada 11 Maret 2025 lalu.
Dalam putusan tersebut, pelaku dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun dan denda Rp 3 miliar.
Apabila denda tidak disertai, maka akan diganti dengan pidana kurungan selama 2 bulan.
Kepala Kejaksaan Negeri Muba, Aka Kurniawan SH MH, dalam keterangan pers Rabu (18/6/2025), menyampaikan bahwa vonis tersebut telah berkekuatan hukum tetap dan kini melakukan eksekusi terhadap terpidana.
“Denda sebesar Rp 3 miliar akan langsung disetorkan ke rekening Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), dan hari ini juga terpidana eksekusi ke Lapas Sekayu,” jelasnya.
Muhammad Nur Alim dinyatakan bersalah karena terbukti melanggar Pasal 99 ayat (1) Jo Pasal 116 ayat (1) huruf a Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Kasus ini berkaitan dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di wilayah Desa Karang Agung, Kecamatan Lalan, Kabupaten Muba pada tahun 2023.
Baca juga: 70 Persen Wilayah di OKI Rawan Karhutla, BPBD OKI Siapkan 10 Posko Siaga
Baca juga: Gerak Cepat Polsek Indralaya dan Tim Gabungan Padamkan Karhutla di Desa Sungai Rambutan
Dalam rilis kejaksaan tersebut, dijelaskan bahwa PT BKI sebenarnya telah memiliki sejumlah fasilitas penanggulangan karhutla, termasuk pelatihan tim pemadam kebakaran, pemasangan spanduk imbauan, patroli rutin, serta koordinasi dengan masyarakat sekitar.
Namun, sebagai manajer yang bertanggung jawab atas perlengkapan pemadaman, Muhammad Nur Alim justru tidak melaporkan kejadian kebakaran kepada pimpinan perusahaan.
Selain itu, peralatan pemadam kebakaran yang tersedia tidak didistribusikan dengan baik dan dibiarkan tersimpan, menyebabkan kesulitan dalam proses pemadaman.
Akibat kelalaian ini, kebakaran yang terjadi di HGU 17 Perkebunan Bayung Lencir Afdeling 4 Blok E51 pada tahun 2023 lalu berlangsung selama seminggu dan menghanguskan 22 blok lahan seluas 379,34 hektare.
Tak hanya itu, pada 14 September 2023 sekitar pukul 15.00 WIB, kebakaran kembali terjadi di lokasi HGU 62 Estate Sungai Kubu Afdeling 4 Blok K80.
Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 24.00 WIB, namun muncul kembali di Blok K79 dan K78 keesokan harinya.
Api baru bisa dikendalikan dua hari kemudian.
Karhutla di Muba Hanguskan 5 Hektare Lahan, Petugas Lakukan 32 Kali Water Bombing untuk Jinakkan Api |
![]() |
---|
Sepanjang 2025, 1.416 Hektare Lahan di Sumsel Terbakar, Wilayah Ogan Ilir dan Muba Terbanyak |
![]() |
---|
4 Titik Karhutla di PALI Muncul Sepanjang Agustus 2025, Sulitnya Akses Jadi Kendala Utama Pemadaman |
![]() |
---|
Muara Enim Masuk Zona Merah Wilayah Karhula di Sumsel Bersama Ogan Ilir dan Musi Banyuasin |
![]() |
---|
Tanggulangi Karhutla, Sumsel Dapat Bantuan Tambahan 1 Helikopter Water Booming |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.