Berita Palembang

Gelar Retret Bagi Remaja Nakal di Sumsel, Herman Deru: Percuma Cerdas Kalau Karakter Tak Bagus

Rencananya retret tersebut akan diadakan di Bumi Perkemahan Gandus Palembang dan pusat pelatihan (training center) milik Pemprov Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM/LINDA TRISNAWATI
RETRET DI SUMSEL -- Gubernur Sumsel Herman Deru saat diwawancarai di The Sultan Convention Center, Rabu (11/6/2025). Deru membenarkan akan mengadakan retret untuk membentuk karakter remaja nakal agar jadi lebih baik. 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru akan menghadirkan program retret bertajuk Laskar Satria Pandu.

Rencananya retret tersebut akan diadakan di Bumi Perkemahan Gandus Palembang dan pusat pelatihan (training center) milik Pemprov Sumsel. 

Program ini menyasar siswa berprestasi ataupun anak-anak yang terindikasi terlibat kenakalan remaja, baik yang masih sekolah ataupun tidak sekolah. 

"Itu adalah sejenis pelatihan yang membentuk karakter anak. Karena tidak ada gunanya kalau cerdas, pintar atau punya warisan kalau karakter tidak bagus," kata Herman Deru saat diwawancarai di The Sultan Convention Center Palembang, Rabu (11/6/2025). 

Baca juga: SIAP-SIAP, Pemprov Sumsel Bakal Gelar Retret Bagi Siswa Nakal, Pembinaan akan Berlangsung 14 Hari

Menurut Deru, program ini juga bekerjasama dengan pemerintah kabupaten/kota seperti untuk Kota Palembang diperuntukkan untuk SD dan SMP, sedangkan Provinsi untuk SMA.

Nanti akan ada tim yang menilai anak-anak yang layak untuk mengikuti retret. 

"Jadi retret ini bisa untuk anak-anak yang masih bersekolah ataupun yang tidak bersekolah. Namun tentunya kelasnya akan dibagi dua atau dipisahkan, antara anak-anak sekolah dan tidak sekolah," katanya. 

Sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Sumsel Edward Candra, menjelaskan bahwa Laskar Satria Pandu ditujukan untuk membentuk calon pemimpin masa depan yang berkarakter kuat dan menjadi teladan di tengah masyarakat.

Program ini penting mengingat adanya peningkatan kasus kenakalan remaja di sejumlah daerah, seperti tawuran, perundungan, penyalahgunaan narkoba, dan geng motor. 

"Melalui retret ini, kita ingin memberikan pembinaan agar mereka tidak terjerumus lebih jauh, karena merekalah yang akan menjadi bagian dari generasi produktif pada 2030–2040 mendatang," kata Edward.

Program ini memiliki dua alur utama, yakni preventif dan kuratif. Alur preventif ditujukan bagi seluruh siswa di Provinsi Sumsel dengan tujuan membangun karakter dan mencegah perilaku menyimpang sejak dini. 

Sedangkan alur kuratif ditujukan untuk siswa yang sudah teridentifikasi berisiko, guna merehabilitasi dan mengembalikan mereka ke lingkungan positif.

“Pendekatan kuratif dan rehabilitatif ini akan difokuskan pada pembenahan perilaku serta penguatan integritas pribadi. Kita ingin membangun kembali semangat dan arah hidup para siswa yang sempat menyimpang,” kata Edward.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved