Mata Lokal Desa

Keahlian Diwariskan Secara Turun-Temurun, Rumah Kayu Bongkar Pasang di Ogan Ilir Tembus Pasar Dunia

Keahlian yang telah diwarisi secara turun-temurun, kini diteruskan oleh generasi muda, termasuk para Gen Z yang berbakat.

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
BUAT RUMAH - Generasi penerus ahli pertukangan mengerjakan pembuatan rumah kayu bongkar pasang di Desa Ibul, Pemulutan OI, Jalan Sriwijaya Raya, KM 12, Selasa (3/6/2025). 

TRIBUNSUMSEL.COM, OGAN ILIR – Pesona rumah kayu bongkar pasang (knock down) dari Ogan Ilir, Sumatera Selatan, kini tak hanya memikat pasar lokal, tetapi juga berhasil menembus pasar mancanegara.

Keahlian yang telah diwarisi secara turun-temurun, kini diteruskan oleh generasi muda, termasuk para Gen Z yang berbakat.

Sentra pertukangan kayu rumah bongkar pasang di Ogan Ilir tak hanya terpusat di Tanjung Batu Meranjat.

Ada pula di Pemulutan, tepatnya di pinggir Jalan Sriwijaya Raya KM 12, Desa Ibul Besar.

Disinilah pertukangan Fudin, salah satu bengkel pertukangan rumah kayu dengan perajin muda yang  berpengalaman, Jerry Helmi (23), mengukir prestasi.

Helmi, begitu dia disapa adalah salah satu perajin Gen Z yang gigih melestarikan keahlian ini.

Ia menjelaskan bahwa pengerjaan rumah panggung kayu buatannya memerlukan waktu yang tidak singkat.

"Untuk rumah panggung, pengerjaannya bisa lebih dari sebulan. Bentuknya disesuaikan dengan permintaan pembeli," jelas Helmi saat ditemui di bengkel kerjanya.

Pantauan di pinggir Jalan Sriwijaya Raya KM 12, Desa Ibul Besar, di pertukangan Fudin, terlihat tiga rumah kayu ukuran besar dan lebih dari lima gazebo dipajang serta siap dijual, Senin (2/6/2025).

Kualitas menjadi prioritas utama bagi Helmi dan timnya.

Tak heran, harga yang ditawarkan pun sepadan dengan material premium yang digunakan.

"Rumah panggung ini harganya bisa Rp 120 juta karena menggunakan kayu puspa dan meranti," ungkap Helmi.

Bahan baku pilihan inilah yang membuat produk mereka memiliki daya tahan dan keindahan yang luar biasa.

Meskipun demikian, Helmi mengakui bahwa pasokan bahan baku seringkali menjadi kendala.

"Bahan bangunan seperti kayu itu sekarang lagi sulit. Biasanya kami pesan dari Jambi atau Linggau," katanya.

Baca juga: Mengenal Desa Tanjung Baru Petai Ogan Ilir, Terkenal Dengan Sentra Kerajinan Rumah Knock Down

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved