IDUL ADHA

Hukum Takbiran, Bertakbir di Hari Raya Idul Adha Bagi Muslim Muslimat, Sampai Kapan Dikumandangkan?

Jadi jelasnya, takbir yang dilakukan di Hari Raya Idul Adha dilaksanakan usai shalat dalam rentang waktu 5 hari mulai tanggal 9-13 Dzulhijjah. 

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM
HUKUM TAKBIRAN -- Ilustrasi memukul bedug salah satu ciri khas takbiran, berikut hukum bertakbir di Hari Raya Idul Adha Bagi Muslim Muslimat. 

 

Berapa Hari Takbiran atau sampai kapan takbir dikumandangkan?

Takbir ini dilakukan sejak hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga waktu shalat Ashar pada hari Tasyrik terakhir (13 Dzulhijjah)

 Ustadz Ahmad Mundzir dari laman nu.or.id menjelaskan bahwa takbir yang dilantunkan di Hari Raya Idul Adha dinamakan sebagai Takbir Muqayyad. 

Ia menukil pendapat Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib al-Mujib. “Takbir Muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah.

Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).

Jadi jelasnya, takbir yang dilakukan di Hari Raya Idul Adha dilaksanakan usai shalat dalam rentang waktu 5 hari mulai tanggal 9-13 Dzulhijjah. 

Ada satu jenis takbir lainnya yakni Takbir Mursal yang waktunya tidak mengacu pada waktu shalat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardu maupun sunnah.

 “Takbir Mursal ini sunnah dilakukan setiap waktu, di mana pun dan dalam keadaan apa pun. Baik lelaki maupun perempuan sama-sama dianjurkan melantunkan takbir, baik saat di rumah, bepergian, di jalan, masjid, pasar, dan seterusnya,” jelasnya.


 Waktu melakukan Takbir Mursal ini lanjutnya, dimulai dari terbenamnya matahari malam Id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat Id, meliputi Idul Fitri maupun Idul Adha.  

Sehingga jika dilihat bahwa takbir itu dilaksanakan pada malam hari raya Id, takbir malam Hari Raya Idul Adha ini juga termasuk Takbir Mursal. Yang berarti, takbir pada Hari Raya Idul Adha menyandang dua istilah, Mursal dan Muqayyad sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikh Ibrahim Al Bajuri. 

Mengapa kita mengumandangkan takbir di hari raya Idul Adha?

Hukum membaca takbir adalah sunnah. Terdapat banyak keberkahan dan pahala di dalamnya.
Mengumandangkan takbir merupakan salah satu bentuk rasa syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT.

Keutamaan mengumandangkan takbir telah dijelaskan dalam Al-Quran surat Al-Hajj ayat 28, di mana Allah SWT berfirman:

لِّيَشْهَدُوْا مَنَافِعَ لَهُمْ وَيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ فِيْٓ اَيَّامٍ مَّعْلُوْمٰتٍ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۚ فَكُلُوْا مِنْهَا وَاَطْعِمُوا الْبَاۤىِٕسَ الْفَقِيْرَ ۖ

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved