IDUL ADHA

Alasan Ilmiah Mengapa Daging Kurban Sebaiknya tidak Perlu Dicuci Sebelum Disimpan dan atau Dimasak

Proses memasak dengan suhu tinggi akan membunuh bakteri yang ada pada daging. Terpenting adalah memastikan daging dimasak hingga suhu yang aman.

Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
tribunsumsel/lisma
MENGOLAH DAGING KURBAN -- Ilustrasi olahan daging kurban, berikut alasan ilmiah tentang daging kurban perlu dicuci atau tidak dan tips pengolahannya. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Berkurban atau mendapat pembagian daging kurban di momen Hari Raya Idul Adha merupakan kebahagiaan tersendiri. 

Orang yang berkurban selain mendapat keutamaan dari Allah SWT, diapun dapat menikmati daging kurbannya.

Demikian juga bagi kerabat, fakir miskin, tetangga dekat dan teman  yang mendapat pembagian daging kurban. Insya Allah ada keberkahan di dalamnya, apa lagi disantap bersama keluarga. 

Namun, sering muncul pertanyaan di kalangan masyarakat, bagaimana mengolah daging kurban yang tepat sebelum disimpan di kulkas ataupun di masak. Apakah daging kurban dicuci atau tidak sebelum diolah? Berikut penjelasannya.


Dikutip dari laman tamanzakat.org, dari sudut pandang ilmiah, mencuci daging mentah --tidak hanya daging qurban, sebenarnya tidak diperlukan dan bahkan bisa berbahaya. 

Alasan ilmiahnya adalah sebagai berikut:

1.      Penyebaran Bakteri
Mencuci daging mentah dapat menyebabkan penyebaran bakteri patogen (jenis bakteri yang dapat menyebabkan penyakit atau infeksi pada manusia, hewan, atau tumbuhan), seperti Salmonella, Escherichia coli, dan Campylobacter ke permukaan dapur, alat-alat masak, dan makanan lain melalui percikan air.

2. Kontaminasi Silang
Kontaminasi silang adalah transfer bakteri atau mikroorganisme berbahaya dari satu benda ke benda lainnya. Proses ini sering terjadi dalam konteks penanganan makanan, termasuk dapur rumah tangga, restoran, dan fasilitas pemrosesan makanan lainnya.

Berdasarkan perantaranya, kontaminasi silang terbagi menjadi dua, yaitu langsung dan tidak langsung. Kontaminasi silang langsung terjadi ketika makanan mentah, seperti daging, bersentuhan langsung dengan makanan siap saji, seperti salad atau buah yang tidak dimasak.

Sementara itu, kontaminasi tidak langsung terjadi ketika bakteri berpindah melalui peralatan dapur, tangan, atau permukaan yang telah bersentuhan dengan makanan mentah dan kemudian bersentuhan dengan makanan siap saji.

Nah, dalam kasus mencuci daging qurban, akan terjadi kontaminasi silang tidak langsung, yang berpeluang terjadi melalui air cucian yang terciprat.

3. Proses Memasak
Proses memasak dengan suhu tinggi akan membunuh bakteri yang ada pada daging.  Terpenting adalah  memastikan daging dimasak hingga suhu yang aman, adalah pilihan yang bijak.

4. Disimpan dengan Suhu Minim

Demikian juga ketika daging kurban akan disimpan dulu di kulkas atau freezer, sebaiknya tidak perlu dicuci. Menyimpan daging di freezer tidak akan membuat bakteri mati sepenuhnya, tetapi dapat memperlambat pertumbuhan bakteri dan memperpanjang masa simpan daging.

Suhu freezer yang dingin (dibawah 0°F atau -18°C) menghambat pertumbuhan bakteri, namun tidak membunuh mereka. Bakteri hanya akan mati jika daging dimasak dengan suhu tinggi yang memadai. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved