Berita Nasional

Ini Kata Dedi Mulyadi Soal Viral Dipanggil 'Raja' Saat Menjabat Bupati Purwakarta, Ada Asal Usulnya

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi angkat bicara terkait panggilan 'Raja' saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

|
Editor: Moch Krisna
Tribun Jabar/Ahya Nurdin/arsip
NAIK KUDA - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, naik kuda putih saay arak-arakan menuju Lembur Pakuan, Subang Kamis (20/2/2025). Dedi membelikan kambing empat ekor untuk siswa di Pati yang diarak karena curi pisang. 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi angkat bicara terkait panggilan 'Raja' saat masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

Hal tersebut viral setelah dalam acara konten youtube Bocor Halus dari Tempo menguak fakta soal panggilan raja tersebut.

Melansir dari Tribunjakarta.com, Jumat (23/5/2025) terkait hal tersebut Dedi Mulyadi mengucapkan terima kasih kepada pihak Tempo, yang selalu vocal memberikan kritik kepadanya.

"Terima kasih ya kepada Tempo yang telah memberikan analisis dan kajian yang mendalam," kata Dedi Mulyadi.

"Saya sangat menghargai apa yang disampaikan, karena hal ini merupakan bagian dari proses dinamika demokrasi dan kebebasan media dalam mengungkapkan fakta data," imbuhnya.

DEDI MULYADI - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat menyapa Wakil Bupati Garut, calon mantunya jadi sorotan.
DEDI MULYADI - Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat menyapa Wakil Bupati Garut, calon mantunya jadi sorotan. ((DOK. Humas Partai Golkar))

Dedi Mulyadi lalu memberikan klarifikasi terkait panggilan 'Raja' hingga 'Mahapatih' saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati Purwakarta.

"Tetapi ada beberapa hal yang perlu saya koreksi yang mungkin bukan berasal dari sumber yang tepat. Misalnya bahwa saat saya menjadi bupati, saya panggil sekretaris daerah saya dengan panggilan pati dan mahapatih," kata Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menyebut hal tersebut tidak benar.

Ia menegaskan tidak pernah memanggil sekdanya 'Mahapatih',dan menyematkan sebutan 'raja' kepada dirinya.

"Nah, ini tidak benar. Sekda saya yang pertama bernama Maman Rosama tidak pernah disebut mahapatih atau patih," ujar Dedi Mulyadi.

"Yang kedua disebut Hami Mulyana sudah almarhum, tidak pernah dipanggil seperti itu.

"Yang ketiga adalah Haji Fadil Karsoma juga tidak pernah disebut seperti itu. Jadi panggilan itu tidak pernah ada dan tidak tepat,"

"Dan kemudian para sekda  tidak pernah memanggil saya raja, kepala dinas tidak pernah memanggil saya raja,"

"Termasuk di provinsi saat ini tidak ada satupun kepala dinas yang memanggil saya raja. Sekda Jawa Barat tidak memanggil saya raja sampai hari ini," imbuhnya.

Di akhir pernyataannya Dedi Mulyadi berjanji akan membawa seseorang yang akan menerangkan soal asal usul kabar tersebut.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved