Berita Nasional

Asal-usul Nama 'Mulyono' yang Dikaitkan dengan Jokowi, Masa Kecil Dikuak: Diganti Karena Sakit

 Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membenarkan terkait nama 'Mulyono' yang kerap dikaitkan dengannya. disandangnya semasa kecil

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
(KOMPAS.COM/Fristin Intan Sulistyowati)
POLEMIK IJAZAH JOKOWI - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) akhirnya menanggapi soal ijazah miliknya dinyatakan asli oleh Bareskrim Polri.  Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membenarkan terkait nama 'Mulyono' yang kerap dikaitkan dengannya. disandangnya semasa kecil 

TRIBUNSUMSEL.COM -  Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membenarkan terkait nama 'Mulyono' yang kerap dikaitkan dengannya.

Diakui Jokowi, nama Mulyono itu disandangnya semasa kecil.

Bahkan, Jokowi disebut memiliki tiga nama, dua diantaranya disandang saat masa kecilnya. 

Baca juga: UGM Cabang Mana?, Dokter Tifa Persoalkan Map Ijazah Miliknya dengan Map Jokowi Disebut Berbeda

KEASLIAN IJAZAH JOKOWI- Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membenarkan bahwa ijazah yang disebar oleh Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama adalah miliknya.
KEASLIAN IJAZAH JOKOWI- Joko Widodo memberikan keterangan kepada wartawan di Gedung Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Selasa (20/5/2025). Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) membenarkan bahwa ijazah yang disebar oleh Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dian Sandi Utama adalah miliknya. (Tribunnews/Jeprima)

Nama-nama yang pernah disandang Jokowi tersebut salah satunya pernah diungkap oleh Kader PSI pengunggah ijazah Jokowi di media sosial, Dian Sandi beberapa waktu lalu.

Dian Sandi dalam sebuah kesempatan mengatakan bahwa Jokowi pernah menyandang nama Purwoko dan Mulyono semasa kecil.

Jokowi pun mengaku kurang paham soal nama dirinya semasa kecil yang disebut-sebut Purwoko.

Menurutnya, orang tuanya hanya mengungkapkan bahwa nama yang disandangnya sejak kecil hanya Mulyono.

Namun, nama tersebut telah diganti lantaran Jokowi mengaku sering sakit.

"Saya kan waktu kecil ya nggak tahu nama saya siapa. Yang jelas saat kecil nama saya Mulyono karena sakit-sakitan, itu pun diceritain oleh orang tua bahwa nama saya dulu Mulyono karena sakit-sakitan diganti menjadi Joko Widodo, udah. Setahu saya itu," kata Jokowi, dilansir dari Tribunsolo.com.

Namun demikian, Jokowi sudah tak ingat momen tersebut terjadi pada tahun kapan.

"Nggak tahu juga, sebelum SD lah," urainya.

Baca juga: Ini Tanggapan Jokowi usai Bareskrim Nyatakan Ijazahnya Asli, Nilai Pemeriksaan Detail: Memang Asli

Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga berkelakar untuk pihak-pihak yang menanyakan nama masa kecilnya adalah Purwoko.

Ia menganjurkan untuk menanyakan langsung kepada orang tuanya.

"Ya tanya orang tua saya," pungkas Jokowi sambil berkelakar. 

Berdasarkan informasi dari Kompaspedia, Joko Widodo lahir di Solo pada 21 Juni 1961 dari pasangan Widjiatno Notomihardjo dan Sudjiatmi. Ia merupakan anak sulung dan satu-satunya putra dari empat bersaudara. 

Menariknya, saat lahir, Jokowi sempat diberi nama Mulyono.

Mulai dari anggapan soal nama kecil Jokowi hingga nama tersebut disebut sebagai sepupunya yang memiliki kemiripan fisik.

Kata Jokowi usai Ijazahnya Dinyatakan Asli

okowi menyatakan proses identifikasi ijazah dari Bareskrim Mabes Polri sudah mendetail. 

Ini melihat dari proses yang mereka jalankan.

Jokowi mengatakan ini saat awak media mendatangi rumahnya di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, Jumat (23/5/2025).

Jokowi tak banyak komentar terkait ijazahnya yang dinyatakan Bareskrim Mabes Polri identik atau asli setelah melakukan uji laboratorium forensik (Labfor).

Sambil tersenyum, Jokowi menegaskan bahwa memang ijazahnya asli.

"Ya memang asli," ungkap Jokowi sembari melempar senyum.

Baca juga: KRITIK Keras Bareskrim Nyatakan Ijazah Jokowi Asli, Roy Suryo Singgung Menjatuhkan Citra Polisi

Lebih lanjut Jokowi menerangkan bahwa tak hanya ijazah asli miliknya maupun beberapa ijazah rekan satu angkatan saat duduk di bangku kuliah yang menjadi data pembanding oleh tim Labfor Mabes Polri.

Ada juga beberapa dokumen pembanding lainnya yang diakui oleh Jokowi proses identifikasi yang dilakukan oleh Labfor Mabes Polri tersebut sangat detail.

"Kalau saya melihat di Bareskrim itu kan sangat detail sekali. Membandingkan ijazah asli saya dengan ijazah teman-teman saya ada, kemudian juga foto-foto waktu KKN ada, foto-foto waktu wisuda ada semua. Kemudian foto-foto waktu naik ke gunung ada semua sebagai mapala. Detail sekali," urainya.

"Ada juga mengenai pengumuman waktu diterima saat itu sebagai calon mahasiswa di koran Kedaulatan Rakyat, sangat detail sekali menurut saya," imbuh eks Gubernur DKI Jakarta tersebut.

Sekali lagi Jokowi menegaskan bahwa ijazah miliknya asli sembari berkelakar di hadapan awak media.

Disinggung apakah Jokowi puas atas pembuktian ijazah yang telah dilakukan oleh Labfor Mabes Polri.

Ia menerangkan bahwa apa yang dilakukan oleh Mabes Polri tersebut sesuai prosedur lantaran adanya aduan yang dilayangkan ke Bareskrim Mabes Polri terkait dugaan ijazah palsu. 

Namun Jokowi juga menegaskan bahwa untuk pembuktian atas laporannya ke Polda Metro Jaya, hal itu berbeda dan proses penyelidikannya pun dilakukan terpisah.

"Ini kan lembaga yang diminta oleh pengadu. Ini kan aduan, beda lagi lo ya yang Bareskrim itu aduan. Ada aduan. Kalau di Polda Metro Jaya itu saya yang melaporkan, beda. Tolong dibedakan itu," kata dia.

Jokowi juga berkelakar saat disinggung masih ada pihak yang sangsi atas keabsahan ijazahnya yang telah dilakukan oleh Mabes Polri.

Menurutnya Labfor Mabes Polri merupakan lembaga yang sangat terpercaya dan independen dalam bekerja tanpa ada yang bisa mempengaruhi.

"(Ketawa) Ya terus siapa lagi yang mau di(minta memeriksa) yang namanya Bareskrim kan memang melakukan investigasi, gitu. Ya nanti di sidang lah," urainya.

Alih-alih mencabut laporan kepada 5 pihak yang menuding ijazahnya palsu ke Polda Metro Jaya.

Jokowi menegaskan proses hukum tetap berjalan.

"Ya sudah saya sampaikan, sebetulnya saya sedih kalau itu berlanjut ke tahapan berikutnya. Sekali lagi supaya gamblang dan jelas gitu, nanti ijazah asli akan saya buka di sidang pengadilan. Ya meskipun sudah dibawa ke Polda Metro Jaya, sudah dibawa ke Bareskrim. Maka nanti akan saya buka di sidang pengadilan biar semuanya menjadi terang benderang," pungkasnya. 

 Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved