Berita Palembang
SMA Negeri 20 Palembang Terapkan Uang Komite Rp 1 Juta, Disdik Sumsel Perbolehkan Asal Tak Memaksa
Menurutnya, berdasarkan pengalaman yang ada total paling 20-25 persen yang turut menyumbang uang komite.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Slamet Teguh
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - SMA Negeri 20 Palembang kini tengah menjadi sorotan.
Hal tersebut setelah sekolah menerapkan uang komite dengan kesepakatan sebesar Rp 1 juta.
Ketua Komite SMA Negeri 20 Palembang, Safari menjelaskan, sebelumnya sudah diadakan rapat komite dan disepakati sumbangan Rp 1 Juta, namun pada kenyataannya tidak demikian.
"Uang komite ini kan tidak ada paksaan, bentuknya sumbangan. Jadi ada yang bayar Rp 1 juta, Rp 500 ribu bahkan banyak yang tidak menyumbang," katanya.
Menurutnya, berdasarkan pengalaman yang ada total paling 20-25 persen yang turut menyumbang uang komite.
Pihak komite pun tidak mempermasalahkan hal tersebut.
"Mereka ada yang lapor bahwa sudah bayar komite, ada juga yang tidak. Ada juga yang uangnya sudah dikasih orang tua ke anaknya, tapi dari anaknya tidak diberikan ke sekolah. Kita inginnya anak-anak belajar jujur," katanya.
Menurutnya, uang komite tersebut diperuntukkan untuk pengembangan sekolah dan kegiatan di sekolah.
Jika sekolah biasanya menerapkan pagi dan siang, harapannya kedepan bisa sekolah secara full day.
"Untuk itu uang komite yang ada digunakan untuk beli tanah di sekitar sekolah ini. Supaya nantinya bisa dibangun gedung untuk anak-anak sekolah. Bayar tanah ini kita cicil, harganya ratusan juta," katanya.
Hal tersebut dibenarkan oleh Wakil Bidang Kurikulum SMA Negeri 20 Suhadi, bawah sekolahnya kekurangan ruang, sehingga ada yang belajar pagi dan siang.
"Untuk itu komite sekolah sedang berupaya membeli tanah dan nantinya dihibahkan ke sekolah untuk dibuat gedung sekolah. Dari kebutuhan 12 kelas, nantinya bakal dibangun 3 kelas dulu," katanya.
Menurutnya, jika ada orang tua yang keberatan terkait uang komite, itu bisa didiskusikan dengan pihak komite sekolah.
Karena ada juga yang anak yatim dibebaskan bebas uang komitenya.
Baca juga: Alasan Siswa SMA Negeri Surulangun Muratara Demo Tuntut Kepsek Diganti, ini 9 Tuntutannya
Baca juga: Anggota DPRD Sumsel Ingatkan Tak Ada Titip-Menitip di SPMB SMA, Siap Proses Aduan Kecurangan
Sementara Plt Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel, Zulkarnain mengatakan, jika penggalangan uang komite sekolah berbentuk bantuan atau sumbangan tersebut diperbolehkan.
"Kalau sumbangan tidak apa-apa, asal bentuknya bukan iuran tetap. Misal ada orang tua mau sumbang AC supaya anaknya nyaman boleh saja, dan yang tidak menyumbang juga tidak apa-apa. Jadi tidak ada unsur paksaan," kata Zulkarnain, Rabu (21/5/2025).
Menurutnya, komite sekolah diharapkan tetap berperan dalam pengawasan dalam dunia pendidikan, pelaksanaan dijalankan dengan baik.
Kemudian kegiatan-kegiatan yang dibuat diharapkan tetap berkoordinasi.
Sementara itu ketika ditanya, ada sekolah yang menyepakati uang komite Rp 1 juta.
Menurut Zulkarnain, untuk komite sifatnya atas kesepakatan bersama dan tidak ada unsur paksaan.
"Kalau yang mau menyumbang silakan, tidak juga tidak apa-apa," katanya.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com
Herman Deru Ajak Orangtua Perhatikan Tumbuh Kembang Anak: Tak Hanya Fokus Kecerdasan Intelektual |
![]() |
---|
Buntut Parkir di Palembang yang Masih Semrawut, Ratu Dewa Ancam Copot Kepala Dinas dan Jajarannya |
![]() |
---|
Optimalisasi Pemanfaatan Aset Daerah,Pemkot Palembang Tertibkan Ribuan Kendaraan Dinas & Operasional |
![]() |
---|
Pengelola Dievaluasi Perumda Pasar Palembang Jaya Siap Kelola Pasar 16 Ilir Jika Dipercaya Ratu Dewa |
![]() |
---|
Modus Ngamen, 3 Pemuda di Palembang Nekat Rampas Kartu E-Tol Pengendara Mobil, Sudah 10 Kali beraksi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.