Berita Viral

Perintah Presiden Prabowo soal Oknum Kadin Cilegon Diduga Minta Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Lelang

Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Investasi dan (BKPM) untuk memanggil para pihak Kadin) Cilegon dan PT Chandra Asri Alkali

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNNEWS.COM/Taufik Ismail
ARAHAN PRESIDEN PRABOWO - Presiden Prabowo saat akan meresmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Terminal 2F, Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (4/5/2025) siang. Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk memanggil para pihak Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Cilegon dan PT Chandra Asri Alkali terkait dugaan pemerasan. 

Seperti halnya yang sudah diperintahkan oleh Presiden Prabowo.

Baca juga: Duduk Perkara Kadin Cilegon Diduga Minta Jatah Proyek Rp5 Triliun, Disebut Salah Ucap, Bakal Diaudit

Baik itu dilakukan oleh pihak eksternal ataupun dari pihak pengusaha itu sendiri sekalipun.

“Pak Presiden Prabowo sudah jelas minta untuk berantas premanisme dalam dunia usaha," ucapnya.

"Jadi kalau ada bisnis yang didatengin atau dipalakin, di mana pun itu, harus ditindak. Mau itu bentuknya jatah parkirlah, proyek tanpa tenderlah, jatah pengamananlah, atau apa pun itu. Harus tegas dan berantas, karena saya yakin Pak Prabowo juga tidak suka hal-hal seperti ini," pungkas Sahroni.

Sebelumnya, sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan sejumlah orang yang tengah berembuk di sebuah ruangan yang terindikasi terjadinya dugaan pemalakan.

Salah satu videonya dibagikan oleh akun Instagram @inforserang, Selasa (13/5/2025).

Dalam video tersebut, terlihat sekelompok pria yang sedang duduk di meja sedang mendiskusikan mengenai proyek perusahaan.

Di tengah diskusi tersebut, seorang pria yang memakai topi proyek meminta perusahaan untuk memberikan proyek tanpa lelang.

"Tanpa ada lelang, Rp5 triliun untuk Kadin, Rp3 triliun untuk kader tanpa ada lelang," ucap pria itu dengan nada tinggi.

Sementara, perwakilan dari perusahaan meminta kualifikasi bagi para calon pekerja yang akan mereka rekrut dalam proyek tersebut.

"Sebenarnya bagaimana cara mengatakan, bagaimana cara melakukan subkontrak, saya akan berbagi dengan Anda. Namun, bagaimana cara mengatakan untuk membuktikan apa yang dapat Anda lakukan," kata perwakilan CEE.

Dalam video yang viral di media sosial itu, anggota Kadin mengungkapkan bahwa nilai pembangunan CAA yang menjadi proyek strategis nasional (PSN), mencapai Rp 17 triliun. 

"Kegiatan yang diberikan total Rp 1 triliun kurang lebih, artinya masih ada Rp 15 triliun. Dari Rp 15 triliun, berapa yang untuk lokal? Poinnya saja," kata anggota Kadin tersebut.

Sontak, video tersebut pun menjadi sorotan berbagai kalangan yang menyayangkan sikap Kadin yang seolah memaksa perusahaan untuk memberikan proyek.

Respon Ketum Kadin Indonesia

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved