Berita Palembang
Isi BBM Secara Mandiri Mulai Diterapkan di SPBU Coco Plaju Palembang, Disebut Perlu Sosialisasi
SPBU yang dikelola Pertamina ini menjadi SPBU pertama atau percontohan program layanan mandiri isi BBM.
Penulis: Hartati | Editor: Slamet Teguh
Sementara itu Tjahyo Nikho Indrawan, Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel mengatakan SPBU Coco Plaju jadi percontohan pertama di Sumsel dan masih pada tahap sosialisasi saat ini.
Dia menyebut rencana layanan mandiri isi BBM ini cukup lambat karena respon masyarakat juga masih kurang sebab terbiasa dengan pola yang lama dilayani.
Meski demikian masyarakat perlahan-lahan dikenalkan dan disosialisasikan dengan program ini karena ke depan bisa saja jangkauan isi BBM mandiri ini akan dikembangkan.
Sementara itu Ketua DPD Hiswana Migas Sumbagsel Didik Cahyono mengatakan layanan isi BBM mandiri sebenarnya bagus karena bergerak mengikuti perkembangan zaman.
Namun jika ingin diterapkan perlu waktu dan sosialisasi menyeluruh juga bertahap.
Jangan langsung serentak dan di semua SPBU dan di semua barisan pompa pengisian BBM.
Sosialisasi harus dimulai di pusat kota dulu agar masyarakat terbiasa sebab program itu juga menggunakan teknologi yang juga akan terkoneksi dengan smarphone dan dompet digital atau kartu debit bank untuk pembayaran.
Sehingga diperlukan pengetahuan dari konsumen dan juga sumber pembayarannya sebab tidak jarang masih banyak konsumen yang bertransaksi secara tunai khususnya di SPBU luar atau pinggiran kota.
Dia menyebutkan di pulau Jawa atau di jalan tol lainnya di luar Sumatera sudah banyak SPBU mandiri ini, di Sumsel memang baru ada.
"Masih perlu waktu penerapannya di Sumsel sebab kebiasaan masyarakat dilayani yakni prinsip pembeli masalah raja," kata Didik, Selasa (13/5/2025).
Didik menyebut selama ini konsumen terbiasa menyerahkan uang dan tinggal menunggu di kendaraan maka BBM langsung diisi.
Jika kemudian polanya berubah, isi sendiri, pencet sendiri, buka tutup tempat BBM sendiri, bisa saja ada konsumen yang protes.
Apalagi konsumen kelas menengah yang membeli BBM premium seperti dexlite, pertamax turbo dan sejenisnya, jelas saja konsumen dari kelas menengah yang terbiasa dilayani dan praktis, kemudian tiba-tiba semuanya harus dilakukan sendiri, agak sulit diterapkan.
Didik mengatakan jika di awal penerapan atau sosialisasi memang pasti ada pro dan kontra juga harus dengan persiapan matang.
Harus tetap ada petugas yang mengarahkan dan mengedukasi konsumen. Petugas juga harus tetap ramah dan full senyum saat mengedukasi konsumen sebab bisa saja konsumen marah dan tersinggung sebab merasa sudah membeli tapi seolah-olah merasa diperintahkan oleh petugas jika nada bicara petugas tidak ramah.
Lagi Nyebrang, Pasutri Lansia Pencari Rongsokan di Palembang Ditabrak Motor Hingga Masuk Rumah Sakit |
![]() |
---|
Bulog Sumsel Babel Pastikan Pasokan Beras SPHP Aman, Stok di Gudang Cukup Hingga 10 Bulan ke Depan |
![]() |
---|
Pria di Palembang Curi Laptop & TV di MTS Miftahul Jannah Kenten Banyuasin, Uangnya Untuk Beli Sabu |
![]() |
---|
Sensasi Berbeda 'Kedai Sedolor Mancing' Palembang, Bisa Mancing Sambil Menikmati Jembatan Ampera |
![]() |
---|
Pemkot Palembang Bakal Perbaiki Jalan Setapak Bertiang di Kalidoni Palembang, 5-6 Bulan Selesai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.