Seputar Islam
Nasihat Imam Asy Syafii Ketika Seorang Buruh Mengadu tentang Gajinya, Renungan di Hari Buruh 2025
Semoga apa yang telah dan akan terus kita usahakan untuk menghidupi keluarga penuh keberkahan baik untuk dunia maupun akhirat
Penulis: Lisma Noviani | Editor: Lisma Noviani
TRIBUNSUMSEL.COM -- Di Hari Buruh yang biasa diperingati setiap tanggal 1 Mei, perlu kiranya kita belajar dan merenungi sebuah kisah di masa Imam Asy Safii ketika seorang buruh yang mengadu tentang gajinya.
Dikutip dari laman nu.or.id -- Kita belajar dari kisah seorang buruh yang mengadu kepada Imam Asy-Syafi’i tentang kemalangan keluarganya, ketika upah kerja yang ia terima tak sanggup membahagiakan istri dan anaknya di rumah. Suatu ketika, “Wahai imam, sesungguhnya aku tengah ditimpa kemalangan, tolonglah saya!”
Imam Asy-Syafi’i kemudian bertanya, “Ada apa gerangan dengan engkau?”
Kemudian berceritalah si buruh itu kepada Imam Asy-Syafi’i tentang kemalangan yang tengah dideritanya, “Ya Imam, aku bekerja, gajiku besar: 5 dirham per hari, tapi keluargaku tak bahagia; kami pas-pasan; istriku tidak menghormatiku, anakku bandel tidak alang kepalang. Apa yang mesti aku lakukan?”
“Besok temui bosmu, minta kurangi upahmu menjadi 4 dirham saja.” nasehat Sang Imam.
Dengan kepala yang kebingungan, lisan dan hatinya mempercayai perkataan Sang Imam. ‘Ini Sang Imam. Ia orang benar. Aku percaya’ gumamnya dalam hati. “Baiklah.” ucapnya.
Selang beberapa hari berlalu, si buruh ini kembali menemui Sang Imam, meminta petuahnya untuk masalah yang masih sama.
“Ya Imam, seperti nasehatmu, aku menghadap bosku. Sekarang upahku 4 dirham saja, tetapi keluargaku tetap tidak bahagia; keadaan kami masihlah sama; Istri dan anakku masihlah seperti sebelumnya. Apa yang harus aku lakukan lagi, wahai Imam?”
“Temui lagi bosmu, minta ia untuk kurangi lagi upahmu jadi 3 dirham saja.”
Mungkin saja terbesit dalam pikiran si buruh, ‘Makin aneh aja ini nasihat. Tapi ia orang benar. Aku percaya.’, tetapi kemudian ia berkata, “Baiklah, aku akan meminta bosku untuk mengurangi upahku jadi 3 dirham.”
Beberapa waktu kemudian, si buruh kembali menghadap kepada Sang Imam dengan wajah yang berbeda, “Ya Imam, Ma Syaa Allah, Tabarakarrahmaan, upahku sekarang cuma 3 dirham, tapi rasanya semua cukup, bahkan berlimpah.
Upahku cuma 3 dirham, tapi sekarang tiap aku pulang sambutan istriku begitu aduhai… manis sekali, lembut, mesra; begitu luar biasa.
Upahku cuma 3 dirham, Ya Imam, tapi anakku sekarang itu patuh-patuh, sholeh-sholeh, rajin-rajin ibadahnya; keluarga kami dilimpahi keberkahan; keluarga kami seperti dimudahkan beberapa tahun, berbeda sekali ketika upahmu 5 dirham. Apa sebenarnya yang terjadi?”
Imam Asy-Syafi’i kemudian membacakan sebuah syair yang indah sekali,
“Dia mengumpulkan yang haram
untuk masuk kepada yang halal
dia kira supaya menjadi banyak
padahal merusak”
“Lantas sebenarnya apa pekerjaanmu?” lanjut Sang Imam bertanya.
Nasihat Imam Asy Syafii
Hari Buruh 2025
Nasihat Imam Asy Syafii Ketika Seorang Buruh Menga
Peringatan Hari Buruh
Tribunsumsel.com
Tribunnews.com
Doa Terbangun darI Tidur Malam Hari Berdasarkan Hadis, Lengkap Tulisan Arab, Latin dan Artinya |
![]() |
---|
Sholat Sunnah Rebo Wekasan 2025 Mulai Jam Berapa? Ini Waktu dan Bacaan Niatnya |
![]() |
---|
Amalan Sholat Sunnah Mutlak dan Doa Rebo Wekasan, Lengkap dengan Tata Caranya |
![]() |
---|
Arti Allahummaftah Lana Abwabal Khair Wa Abwabal Barakah, Bacaan Doa di Rabu Terakhir Bulan Safar |
![]() |
---|
Doa Rebo Wekasan dan Artinya, Dapat Diamalkan pada Rabu Terakhir Bulan Safar, Tepat 20 Agustus 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.