Berita Palembang

Saryono Kembali Pimpin GPFI Sumsel, Tingkatkan Sinergi dengan Stakeholder

Dalam Musprov ke XV, Saryono kembali terpilih menjadi Ketua GPFI Sumsel Periode 2025-2030. Sebagaimana diketahui Saryono sebelumnya menjabat Ketua

Tribunsumsel.com/Linda Trisnawati
Musprov - Kegiatan Musprov ke XV GPFI Sumsel di Hotel Beston Palembang, Sabtu (26/4/2025). 

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mengadakan Musyawarah Provinsi (Musprov) ke XV di Hotel Beston Palembang

Kegiatan ini dihadiri secara langsung Ketua Umum Pusat GPFI F. Tirto Koesnadi, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, Trisnawarman, Tim Ahli Madya Fungsional Pemeriksaan Balai BPOM Palembang, Aquirina Leonora dan lain-lain. 

Dalam Musprov ke XV, Saryono kembali terpilih menjadi Ketua GPFI Sumsel Periode 2025-2030.

Sebagaimana diketahui Saryono sebelumnya menjabat Ketua GPFI Sumsel periode 2020-2025.

"Dengan adanya Musprov bisa membahas hal-hal penting terkait Farmasi, supaya bisa mengatasi berbagai permasalahan yang ada. Sebagaimana diketahui bahwa obat di Indonesia, dibutuhkan masyarakat," kata Tirto, Sabtu (26/4/2025). 

Menurutnya, dengan adanya BPJS Kesehatan masyarakat Indonesia bisa menerima pengobatan dengan baik.

Sebesar 80 persen pasokan obat di Indonesia berasal dari industri farmasi nasional yang tergabung di GPFI. 

"Pesannya kepada ketua yang terpilih, jaga nama baik GPFI dan tingkatkan kiprahnya. Harapanya GPFI bisa terus bersinergi dengan stakeholder. Kita harus kerja sama-sama dan nggak bisa sendiri-sendiri," ungkapnya. 

Sementara itu Saryono mengatakan, Musprov sudah jadi amanah, dan dilanjutkan dengan pengurus yang baru. Harapannya kedepannya akan lebih baik lagi. 

"Meskipun kita usaha atau distribusi, tetapi kita juga ingin mengenalkan kepda masyarakat umum tentang pentingnya obat, pentingnya penggunaan obat dan pentingnya pemusnahan obat," kata Saryono.

Ia pun berharap agar masyarakat yang tidak tahu obat jadi tahu, karena zaman sekarang era terbuka.

Misal ada yang mau ditanyakan tentang obat-obatan bisa melalui Instagram @gpframasisumsel.

"GPFI ini sebagai wadah untuk diskusi, untuk mengedukasi masyarakat dan mensosialisasikan kebijakan dari pemerintah. Kita terus bersinergi dengan stakeholder terkait seperti Balai BPOM,  Dinas Kesehatan, YLKI dan lain-lain," katanya. 

Sedangkan Trisnawarman menambahkan, bahwa sinergi antara Dinas Kesehatan dan GPFI sangat vital untuk menjaga keberlangsungan pelayanan kesehatan, khususnya dalam penyediaan obat dan vaksin.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved