Berita Nasional

Sempat Berapi-api, Dedi Mulyadi Minta Maaf ke Karyawan Hibisc yang Tagih Janji Gaji: Saya Sayang

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi sampaikan permintaan maaf setelah sempat berapi-api memarahi sejumlah mantan karyawan Hibisc Fantasy di Puncak Bogor

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Ig/dedimulyadi71
PERMINTAAN MAAF DEDI MULYADI - Momen Dedi Mulyadi memarahi karyawan Hibisc Fantasy Puncak Bogor yang menagih janji upah setelah tempat bekerjanya dibongkar karena melanggar aturan, Kamis (27/3/2025).Dedi Mulyadi sampaikan permintaan maaf setelah sempat berapi-api memarahi sejumlah mantan karyawan Hibisc Fantasy di Puncak Bogor. 

Akhirnya, pria yang akrab disapa KDM itu tetap meminta nomor rekening mereka untuk diberikan THR.

Dedi Mulyadi menegaskan kalau THR itu diberikan dari uang pribadinya, bahkan hasil dari menyisihkan jatah putri bungsunya, Ni Hyang.

"Buat adek-adek ku yang kemarin sempat saya tegur, saya marah, saya tidak punya niat apapun kecuali satu saja, hidup harus empati," kata Dedi di akun TikToknya @dedimulyadiofficial, Jumat (28/3/2025).

Meski dirinya pernah berjanji akan memberikan bantuan di tanggal 27 Maret, ia berharap para pegawai itu ikut berkontribusi untuk lingkungan yang sudah rusak.

"Ketika ada orang yang lagi kerja, bantuin dong walaupun hanya nanam satu pohon," katanya.

Namun menurut KDM, para pegawai itu kini kabarnya sudah mulai ikut menanam pohon.

"Saya dengar mereka sudah menanam pohon. Insya Allah saya akan merealisasikan apa yang jadi harapannya," ujarnya lagi.

Dedi Mulyadi pun menegaskan kalau jumlah THR yang ia berikan jumlahnya tidak banyak.

"Yang dibantunya banyak, bukan satu orang, ratusan. Itu pun saya nyisihin buat jatahnya Ni Hyang, sebagian disisihin ke sana," tandasnya.

Melansir dari Kompas.com, KDM pun mengatakan kalau operasional alat berat di Hibisc Puncak hari ini sudah terakhir.

Padahal sejak awal, ia menawarkan kompensasi kepada para mantan pegawai Hibisc dengan syarat mereka menanam pohon. 

Namun, respons yang diterima justru membuat dirinya geram. 

"Saya tidak suka orang yang tidak punya empati, seolah-olah dia adalah kelas elite. Waktu saya bilang saya transfer, nanti kamu tanam pohon satu batang saja, dia malah mengatakan tidak ada permintaan menanam pohon di lokasi bekas Hibisc," ujar Dedi, Jumat, (28/3/2025).

Menurutnya, permasalahan utama bukanlah uang, melainkan rasa kepedulian terhadap sesama.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved