Banjir di Palembang

Jadi Langganan Banjir, Siswa di Sekip Bendung Palembang Terpaksa Jinjing Sepatu ke Sekolah

Akibatnya, para pelajar yang tinggal di daerah tersebut terpaksa jinjing sepatu mereka saat berangkat dan pulang sekolah.

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Syahrul Hidayat
JINJING SEPATU -- Pelajar warga Sekip Bendung terpaksa jinjing sepatu ketika pulang sekolah melintasi luapan air Sungai Bendung pasca Palembang diguyuri hujan deras, Senin (17/3/2025) 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Palembang diguyur hujan deras sejak subuh hingga menjelang siang pada Senin (17/3/2025).

Hal tersebut menyebabkan banjir di kawasan Sekip Bendung yang memang langganan banjir.

Akibatnya, para pelajar yang tinggal di daerah tersebut terpaksa jinjing sepatu mereka saat berangkat dan pulang sekolah.

Abil, seorang siswa SMP Yayasan IBA, terpaksa memasukkan sepatunya ke dalam tas agar tidak basah saat melewati genangan air setinggi betis di Jalan Bendung Indah II.

"Sepatu saya masukkan dalam tas, biar dak basah. Di situ tinggi air sebetis," ujarnya.

Sementara itu, Tri S, siswa SMP swasta di kawasan Sekip, memilih untuk memakai sandal ke sekolah.

"Daripada basah sepatu, aku pakai sandal saja. Sekolah maklum," ungkapnya.

Baca juga: Disdik Palembang Perbolehkan Sekolah yang Terkena Banjir Untuk Menggelar Kegiatan Belajar Dari Rumah

Baca juga: Diguyur Hujan, Palembang Banjir Lagi, Banyak Motor Mogok Terendam Air di Simpang Polda Sumsel

Pantauan di lokasi menunjukkan bahwa luapan Sungai Bendung Sekip di Jalan Bendung Indah II cukup tinggi dan lambat surut.

"Bener sekali ini air belum surut, di Simpang Polda Sumsel pun masih banjir," ujar Adrian, warga Lemabang.

Sejumlah siswa terlihat bercanda sambil menenteng sepatu mereka saat melewati jalan yang tergenang air.

"Naaa... Masuk koran kami nih kalau begitu," celetuk seorang siswi saat melihat wartawan Tribun Sumsel mengabadikan momen tersebut.

Lurah 20 Ilir Dua Kecamatan Kemuning, Merry Kusyanti, SE, mengatakan bahwa pihaknya telah menyebarkan peringatan dini melalui grup WhatsApp RT/RW dan membentuk posko siaga bencana di Kantor Lurah Dua Puluh Ilir Dua.

"Ini sudah kita share ke grup RT RW kita. Sudah kita himbau ke warga masyarakat untuk siaga dan bersiap mengingat wilayah kami termasuk dataran rendah dan dikelilingi dam anak Sungai Bayas dan Bendung," ungkap Merry.

Merry juga mengimbau warga untuk menjaga kebersihan lingkungan, terutama drainase rumah masing-masing, tidak membuang sampah di aliran drainase apalagi sungai, berhati-hati terhadap aliran listrik, dan mengamankan harta benda penting. 

 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved