PT Sritex Pailit
Jejak Karier Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris Utama PT Sritex yang Pailit hingga PHK Karyawan
Iwan Setiawan Lukminto anak pendiri PT Sritex, Haji Muhammad Lukminto saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Sritex. sempat menjabat Dirut
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM - Mengulik jejak karier Iwan Setiawan Lukminto, salah satu pemilik PT Sritex yang kini alami pailit.
Mengutip laman resmi Sritex, Iwan Setiawan Lukminto merupakan anak pendiri PT Sritex, Haji Muhammad Lukminto saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Sritex.
Pria kelahiran 24 Juni 1975 ini merupakan jebolan Business Administration Suffolk University, Amerika Serikat. Ia juga tercatat merupakan Lemhanas Angkatan 20.
Baca juga: Harta Kekayaan Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris PT Sritex yang Pailit PHK Karyawan
Sebelum menjadi komisaris utama, Iwan Lukminto sempat menjadi Dirut Sritex cukup lama, yakni sejak 2014.
Hingga pada 2023, tampuk kepemimpinan Sritex beralih ke adiknya, yakni Iwan Kurniawan Lukminto hingga saat ini.
Selain mengurusi Sritex, Iwan Lukminto juga tercatat sempat menjabat beberapa posisi strategis di berbagai organisasi mentereng.
Misalnya ia pernah menjadi Ketua Umum Asosiasi Emiten (AEI) pada 2020-2021.
Iwan Lukminto juga pernah menjadi Wakil Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), sebuah organisasi pengusaha tekstil terbesar di Tanah Air.
Namanya juga tercatat sebagai Dewan Kehormatan PB Wushu Indonesia.
Anak dari pendiri Sritex Haji Lukminto ini sudah lebih dari 25 tahun berkecimpung di dunia pertekstilan.
Iwan Setiawan Lukminto bahkan beberapa kali masuk dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia.
Forbes pernah mencatat jumlah kekayaan pria yang saat ini berusia 49 tahun ini sebesar 515 juta dollar AS atau sekitar Rp 8,05 triliun.
Atas kesuksesannya, Iwan Setiawan pernah masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya Indonesia versi Forbes.
Baca juga: Berduka PHK 12.000 Karyawan, Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan:Kami Prioritaskan Hak-hak Karyawan
Melansir dari Surya.co.id, Iwan sempat masuk ke dalam daftar 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes pada tahun 2020.
Berdasarkan data terakhir pada September 2020, kekayaan Iwan mencapai USD 515 juta atau sekitar Rp 8,1 triliun jika dihitung dengan kurs sekarang, yaitu USD 1 = Rp 15.700.
Jumlah harta tersebut membuatnya berada pada urutan ke-49 pada daftar orang terkaya di Indonesia.
Pada tahun sebelumnya, kekayaan Iwan tercatat mencapai USD 585 juta atau sekitar Rp 9,2 triliun.
Namun sejak itu, namanya tak lagi masuk ke dalam daftar orang terkaya di Indonesia. Jumlah hartanya yang terbaru pun tidak lagi tercatat.
Diketahui, Sritex awalnya dibentuk oleh ayah saya, Pak Lukminto, seorang pedagang tekstil di pasar Klewer (Solo) pada 1966.
Beranjak dari industri rumahan, industri kecil, menengah, lalu besar seperti sekarang.
Awalnya Sritex hanya memasok untuk pasar domestik. Tapi pada 1980-an, pemerintah menggalakkan ekspor.
Dari situ, Sritex mulai mempelajari untuk ekspor.
PT Sritex Alami Pailit
Sebagaimana diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.
Dalam hal ini, PT Sritex yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini ternyata memiliki utang menggunung yang ditaksir mencapai triliun.
perusahaan raksasa tekstil Indonesia ini bahkan sampai melakukan PHK massal pada 10.669 karyawannya.
Kini, PT Sritex harus gelar tikar permanen per tanggal 1 Maret 2025 akibat pailit.
10.669 orang karyawan dengan rincian:
1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.
8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo
956 karyawan PT Primayuda Boyolali
40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang
104 karyawan PT Bitratex Semarang
Baca juga: Kapan Pesangon Eks Karyawan PT Sritex Dicairkan usai Kena PHK Massal ? Kurator Sebut Bakal Lama
Melansir Kompas.com, Sritex mulai menghadapi masalah keuangan serius sejak tahun 2021. Saham Sritex disuspensi pada Mei 2021 akibat keterlambatan pembayaran bunga dan pokok Medium Term Notes (MTN).
Total liabilitas perusahaan terus meningkat, mencapai sekitar Rp24,3 triliun pada September 2023.
Masalah keuangan ini makin diperparah oleh persaingan ketat di pasar global, dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok dan menurunkan permintaan, serta kondisi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan penurunan ekspor produk tekstil ke Eropa dan Amerika Serikat.
Kemudian pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang memutuskan Sritex dan tiga entitas afiliasinya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, dalam keadaan pailit.
Putusan ini diperkuat oleh Mahkamah Agung pada 18 Desember 2024.
Bersama sang adik, Iwan Setiawan Lukminto dan Iwan Kurniawan (Wawan) Lukminto, memberi salam perpisahan kepada seluruh karyawan dan jajaran direksi PT Sritex.
Kesedihan itu terasa begitu dalam saat harus berpisah dengan para karyawannya setelah perusahaan 58 Tahun beroprasi.
Wawan yang juga Komisaris Utama Sritex itu sempat menceritakan perkembangan pabrik yang didirikan oleh ayahnya.
Setelah ini, ia mengatakan ingin beristirahat terlebih dahulu sambil melihat perkembangan yang ada.
Kini, PT Sritex harus gulung tikar permanen per tanggal 1 Maret 2025 akibat pailit.
(*)
Baca berita lainnya di google news
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Kabar Terbaru Eks Karyawan PT Sritex Ngadu Belum Dapat THR Jelang Lebaran, Kurator Tunggu Dana Cukup |
![]() |
---|
Kabar Baik 5000 Eks Karyawan PT Sritex Bakal Kembali Direkrut, Investor Baru Bakal Operasikan Pabrik |
![]() |
---|
PT Sritex Pailit Ternyata Punya 11 Anak Perusahaan, Anggota DPR Minta Pemilik Tanggung Jawab |
![]() |
---|
Gegara Ketidakpasian Informasi, Buruh Sritex Terancam Tidak Terima THR dan Pesangon |
![]() |
---|
Update PT Sritex Ternyata Bakal Diakuisisi Perusahaan BUMN, Menaker: Ada Beberapa Kandidat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.