Berita Nasional

Deretan Curhat Buruh Sritex Kena PHK Massal,Kerja 28 Tahun Sedih dan Tak Menyangka Pabrik Bangkrut  

Sederet karyawan PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, menceritakan pengalamannya selama kerja di perusahaan tekstil hingga berujung di PHK.

dok Sritex
PT SRITEX TUTUP - Tangis haru dan kesedihan karyawan Sritex tidak bisa terbendung saat Komisaris Utama sekaligus Presiden Direktur Sritex, HM Lukminto, Jumat (28/2/2025) turun langsung menemui para karyawan. Sejumlah karyawan PT Sritex di Sukaharjo, menceritakan kisahnya selama kerja di perusahaan tekstil tersebut. 

Sri pun merasakan kesedihan yang mendalam, dan rencananya, ia akan istirahat terlebih dahulu setelah terkena PHK ini. 

Bos Sritex Minta Maaf

Pada Jumat (28/2/2025) sore kemarin, dilakukan perpisahan keluarga Lukminto dengan ribuan karyawan Sritex Sukoharjo.

Acara perpisahan sendiri dimulai sekitar pukul 15.30 WIB. Keluarga Lukminto yakni Komisaris Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto, dan Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto atau Wawan bergantian berpidato.

"Peristiwa ini kita jadikan momentum juga untuk kembalinya kita yang lebih baik lagi. Lebih kuat lagi," ujar Iwan.

"Mungkin dulu ada yang salah. Mungkin dulu ada yang maling kancing baju dan jarum. Dan dosa itu kita kumpulkan terlalu banyak. Saat ini, kita harus melihat diri lagi ada apa," lanjut dia.

Setelah Iwan berpidato selama kurang lebih 7 menit, giliran Wawan berpidato. Ia mengajak seluruh karyawan untuk duduk.

"58 tahun kita sudah ada di sini. Maaf jika di era saya belum banyak merasakan perubahan. Tetapi, setiap masalah harus kita hadapi," beber dia.

"Setiap orang yang membuat masalah harus kita hadapi. Entah itu di pengadilan, entah itu terhadap kurator, siapa pun saya hadapi," katanya disambut tepuk tangan karyawan.

Iwan kemudian mengajak ribuan karyawannya menyanyikan lagu 'Kenangan Terindah' yang dipopulerkan oleh band Samsons.

Di bawah gerimis dan diselimuti suasana haru, para karyawan menyanyikan lagu itu.

Setelahnya, sejumlah karyawan mengucap salam perpisahan kepada para keluarga Lukminto.

Mereka berpelukan, berjabat tangan dan beberapa meminta foto.

Pada saat moment itu, sejumlah karyawan yang berada di barisan belakang meneriakkan, "gajian, gajian, gajian."

Mendapati momen itu, Direktur Umum Sritex, Supartodi mencoba mengendalikan situasi. "Jangan khawatir ini.

Hari ini tadi pihak Sritex dan kurator sudah tanda tangan dicairkan di Semarang, tunggu nanti sampai selesai," kata dia.

Ia menegaskan bahwa akan mengawal proses tersebut.

"Saya yang akan mengawal sendiri. Gaji hari ini sedang proses," lanjut dia.

PT Sritex Resmi Tutup

Sebagaimana diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.

Dalam hal ini, PT Sritex  yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini ternyata memiliki utang menggunung yang ditaksir mencapai triliun.

Utang yang tak dapat dilunasi tersebut akhirnya membuat Sritex harus gulung tikar dan tak lagi beroperasi mulai Maret 2025.

10.669 orang karyawan dengan rincian:

1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.

8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo

956 karyawan PT Primayuda Boyolali

40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang

104 karyawan PT Bitratex Semarang

Melansir Kompas.com, Sritex mulai menghadapi masalah keuangan serius sejak tahun 2021. Saham Sritex disuspensi pada Mei 2021 akibat keterlambatan pembayaran bunga dan pokok Medium Term Notes (MTN). 

Total liabilitas perusahaan terus meningkat, mencapai sekitar Rp24,3 triliun pada September 2023.

Masalah keuangan ini makin diperparah oleh persaingan ketat di pasar global, dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok dan menurunkan permintaan, serta kondisi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan penurunan ekspor produk tekstil ke Eropa dan Amerika Serikat.

Kemudian pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang memutuskan Sritex dan tiga entitas afiliasinya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, dalam keadaan pailit. 

Putusan ini diperkuat oleh Mahkamah Agung pada 18 Desember 2024.

Perusahaan ini awalnya bermula dari usaha kios sederhana bernama UD Sri Rejeki di Pasar Klewer, Kota Solo yang dikelola Haji Muhammad Lukminto pada 1966.

Usahanya Muhammad Lukminto terus berkembang hingga bisa mendirikan pabrik kain putih dan berwarna pada 1968. Pabrik kedua yakni pabrik tenun dibangun pada 1982. 

Dari tahun ke tahun, perusahaan semakin berkembang pesat. Fasilitas produksinya terus bertambah. Pada 1992, Sritex sudah menjadi perusahaan tekstil terintegrasi dari pemintalan, penenunan, hingga diproses menjadi pakaian jadi. Saking besarnya skala bisnisnya, Sritex menjadi perusahaan yang banyak menopang ekonomi Kabupaten Sukoharjo.

Puluhan ribu masyarakat kabupaten ini bergantung pada keberadaan Sritex. Pabriknya yang berada di Jalan Samanhudi Kabupaten Sukoharjo bahkan terbilang sangat luas.

Produksi pabriknya mencakup hulu dan hilir industri tekstil antara lain rayon, katun, dan poliester, kain mentah, bahan jadi, hingga pakaian jadi. Di Jakarta, Sritex juga memiliki kantor yang cukup besar yakni berada di Jalan Wahid Hasyim Nomor 147, Jakarta Pusat.

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News  

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Cerita Buruh Sritex Kena PHK, Nggak Nyangka Pabrik Bangkrut hingga Ada yang Mau Buka Usaha

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved