Berita Nasional
Deretan Curhat Buruh Sritex Kena PHK Massal,Kerja 28 Tahun Sedih dan Tak Menyangka Pabrik Bangkrut
Sederet karyawan PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, menceritakan pengalamannya selama kerja di perusahaan tekstil hingga berujung di PHK.
Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM - Sederet karyawan PT Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, menceritakan pengalamannya selama kerja di perusahaan tekstil hingga berujung di PHK.
Diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.
Perusahaan raksasa tekstil Indonesia ini bahkan sampai melakukan PHK massal pada 10.669 karyawannya.

Berikut sederet curhatan karyawan :
1. Karyawan Tak Menyangka Bangkrut
Salah satu karyawan PT Sritex, Wagiyem (48), menceritakan kisahnya kena PHK di tempatnya bekerja.
Menurut Wagiyem, ia sempat mengikuti acara perpisahan di Sritex.
"Hari ini (Jumat) cuma acara perpisahan saja. PHK-nya sudah kemarin. Hak-haknya dikasih tapi masih menunggu."
"Jaminan Hari Tua (JHT) Maret 2025 cair, pesangonnya nanti. Hak-hak karyawan semua dikasihkan," katanya saat duduk di warung depan gerbang utama, sehari sebelum Sritex tutup, Jumat (28/2/2025) sekitar pukul 09.15 WIB.
Baca juga: Profil Iwan Setiawan Lukminto, Komisaris PT Sritex yang Pailit PHK Karyawan, Masuk Orang Terkaya RI
Lebih lanjut, Wagiyem mengaku, telah bekerja di Sritex selama puluhan tahun. Sejak 1997, ia bekerja sebagai operator mesin tenun.
Selama bekerja pula, ada suka dan duka yang telah dilewatinya. Termasuk ketika Wagiyem pernah mendapatkan selembar saham dari pendiri H.M. Lukminto.
Pada suatu momen, menurut Wagiyem, para karyawan sering mendapatkan penghasilan lebih hasil upah dari penambahan jam kerja.
"Dulu itu pernah dapat satu lembar saham per karyawan. Tahun berapa saya lupa, tapi saya ingat itu. Zaman Pak Lukminto itu," kata dia.
"Saat Pak Luk lembur-lembur terus. Order banyak. Saat itu ekspor-ekspor banyak," ceritanya.
Aktivitas kerja di Sritex mulai tersendat ketika pandemi Covid-19 melanda Indonesia pada 2020.
Hingga perusahaan yang sudah berdiri selama 58 tahun itu, dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Semarang.
Wagiyem pun tak menyangka PT Sritex bangkrut dan memberhentikan ribuan karyawannya.
"Gak nyangka aja pabrik sebesar ini, terkenal di luar negeri kok bisa bangkrut," terangnya.
2. Karwi Ingin Buka Usaha Warung
Selain Wagiyem, Karwi Mardiyanto (45) asal Sukoharjo juga terdampak PHK PT Sritex.
Karwi, karyawan Sritex bagian pertenunan, yang turut corat-coret seragam pada momen perpisahan itu, berencana membuka usaha warung makan.
Rencananya, usaha tersebut, akan dilakukan setelah Lebaran.
Saat ini, kata Karwi, ia memilih menganggur selama 1 bulan sembari menunggu seluruh haknya sebagai mantan karyawan Sritex ia peroleh.
"Kalau saya untuk sementara ini karena bukan suci Ramadhan akan fokus untuk beribadah," katanya, Jumat.
Di sisi lain, Karwi yang sudah mengabdi selama 17 tahun di PT Sritex ini, merasakan kekecewaan dan kesedihan yang mendalam.
"Iya sedih, pasti. Tetapi ya tetap kita terima," ceritanya.
Sementara itu, ia mengaku istrinya juga bekerja di PT Sritex selama 10 tahun.
"Saya tulang punggung keluarga. Istri dan anak satu kebetulan istri juga bekerja di sini dan juga di PHK," jelasnya.
3. Warti Akui Hati Saya Sakit Rasanya
Selain itu, kesedihan juga dirasakan karyawan bagian Garmen, Warti.
Warti mengaku kecewa dan tersakiti atas putusan PHK Sritex.
Di sini sudah 25 tahun, hati saya sakit rasanya ingin menangis. Keluarga juga ikut menangis karena sudah lama di PT Sritex ini," kata Warti, Kamis (26/2/2025), dilansir TribunSolo.com.
Ia mengaku, telah menerima surat pernyataan formulir Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tanggal 26 Februari 2025.
Oleh sebab itu, ia mengatakan, akan mencari kerja sampingan untuk membiayai kebutuhan anaknya.
"Kedepannya ya saya harus cari kerja sampingan. Karena masih urus anak dan membiayai anak," terangnya.
4. Daryati Akui Sedih
Buruh lainnya, yakni Daryati, mengaku sedih dan bingung atas PHK yang menimpanya.
Perempuan yang sudah mengabdi di Sritex selama 25 tahun ini, hanya berharap bisa mendapat pekerjaan baru.
Apalagi anak-anak Daryati masih bersekolah dan butuh biaya pendidikan.
Daryati juga berharap, Sritex bisa kembali pulih dan bisa kembali bekerja.
5. Curhat Security Seolah Tak Percaya Sritex Bangkrut
Sementara itu, salah satu Security PT Sritex, Sri Cahyaningsih, juga terdampak PHK massal. Ia merasa seperti mimpi tidak menyangka.
"Selama saya 25 tahun di sini, seperti mimpi ada kejadian seperti ini."
"Soalnya saya berdiri di sini kerja di sini, mengabdi di Sritex untuk keluarga bisa bantu saudara-saudara," kata Sri.
"Teman-teman semua di sini juga seperti tidak percaya, sudah di sini mengabdi. Teman-teman di Produksi juga begitu," imbuhnya.
Sri pun merasakan kesedihan yang mendalam, dan rencananya, ia akan istirahat terlebih dahulu setelah terkena PHK ini.
Bos Sritex Minta Maaf
Pada Jumat (28/2/2025) sore kemarin, dilakukan perpisahan keluarga Lukminto dengan ribuan karyawan Sritex Sukoharjo.
Acara perpisahan sendiri dimulai sekitar pukul 15.30 WIB. Keluarga Lukminto yakni Komisaris Utama Sritex Iwan Setiawan Lukminto, dan Direktur Utama Sritex Iwan Kurniawan Lukminto atau Wawan bergantian berpidato.
"Peristiwa ini kita jadikan momentum juga untuk kembalinya kita yang lebih baik lagi. Lebih kuat lagi," ujar Iwan.
"Mungkin dulu ada yang salah. Mungkin dulu ada yang maling kancing baju dan jarum. Dan dosa itu kita kumpulkan terlalu banyak. Saat ini, kita harus melihat diri lagi ada apa," lanjut dia.
Setelah Iwan berpidato selama kurang lebih 7 menit, giliran Wawan berpidato. Ia mengajak seluruh karyawan untuk duduk.
"58 tahun kita sudah ada di sini. Maaf jika di era saya belum banyak merasakan perubahan. Tetapi, setiap masalah harus kita hadapi," beber dia.
"Setiap orang yang membuat masalah harus kita hadapi. Entah itu di pengadilan, entah itu terhadap kurator, siapa pun saya hadapi," katanya disambut tepuk tangan karyawan.
Iwan kemudian mengajak ribuan karyawannya menyanyikan lagu 'Kenangan Terindah' yang dipopulerkan oleh band Samsons.
Di bawah gerimis dan diselimuti suasana haru, para karyawan menyanyikan lagu itu.
Setelahnya, sejumlah karyawan mengucap salam perpisahan kepada para keluarga Lukminto.
Mereka berpelukan, berjabat tangan dan beberapa meminta foto.
Pada saat moment itu, sejumlah karyawan yang berada di barisan belakang meneriakkan, "gajian, gajian, gajian."
Mendapati momen itu, Direktur Umum Sritex, Supartodi mencoba mengendalikan situasi. "Jangan khawatir ini.
Hari ini tadi pihak Sritex dan kurator sudah tanda tangan dicairkan di Semarang, tunggu nanti sampai selesai," kata dia.
Ia menegaskan bahwa akan mengawal proses tersebut.
"Saya yang akan mengawal sendiri. Gaji hari ini sedang proses," lanjut dia.
PT Sritex Resmi Tutup
Sebagaimana diketahui, perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex kini resmi harus tutup permanen mulai, Sabtu 1 Maret 2025.
Dalam hal ini, PT Sritex yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah ini ternyata memiliki utang menggunung yang ditaksir mencapai triliun.
Utang yang tak dapat dilunasi tersebut akhirnya membuat Sritex harus gulung tikar dan tak lagi beroperasi mulai Maret 2025.
10.669 orang karyawan dengan rincian:
1.065 karyawan PT Bitratex Semarang terkena PHK.
8.504 karyawan PT Sritex Sukoharjo
956 karyawan PT Primayuda Boyolali
40 karyawan PT Sinar Pantja Jaya Semarang
104 karyawan PT Bitratex Semarang
Melansir Kompas.com, Sritex mulai menghadapi masalah keuangan serius sejak tahun 2021. Saham Sritex disuspensi pada Mei 2021 akibat keterlambatan pembayaran bunga dan pokok Medium Term Notes (MTN).
Total liabilitas perusahaan terus meningkat, mencapai sekitar Rp24,3 triliun pada September 2023.
Masalah keuangan ini makin diperparah oleh persaingan ketat di pasar global, dampak pandemi Covid-19 yang mengganggu rantai pasok dan menurunkan permintaan, serta kondisi geopolitik seperti perang Rusia-Ukraina yang menyebabkan penurunan ekspor produk tekstil ke Eropa dan Amerika Serikat.
Kemudian pada 21 Oktober 2024, Pengadilan Niaga Semarang memutuskan Sritex dan tiga entitas afiliasinya, yakni PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya, dalam keadaan pailit.
Putusan ini diperkuat oleh Mahkamah Agung pada 18 Desember 2024.
Perusahaan ini awalnya bermula dari usaha kios sederhana bernama UD Sri Rejeki di Pasar Klewer, Kota Solo yang dikelola Haji Muhammad Lukminto pada 1966.
Usahanya Muhammad Lukminto terus berkembang hingga bisa mendirikan pabrik kain putih dan berwarna pada 1968. Pabrik kedua yakni pabrik tenun dibangun pada 1982.
Dari tahun ke tahun, perusahaan semakin berkembang pesat. Fasilitas produksinya terus bertambah. Pada 1992, Sritex sudah menjadi perusahaan tekstil terintegrasi dari pemintalan, penenunan, hingga diproses menjadi pakaian jadi. Saking besarnya skala bisnisnya, Sritex menjadi perusahaan yang banyak menopang ekonomi Kabupaten Sukoharjo.
Puluhan ribu masyarakat kabupaten ini bergantung pada keberadaan Sritex. Pabriknya yang berada di Jalan Samanhudi Kabupaten Sukoharjo bahkan terbilang sangat luas.
Produksi pabriknya mencakup hulu dan hilir industri tekstil antara lain rayon, katun, dan poliester, kain mentah, bahan jadi, hingga pakaian jadi. Di Jakarta, Sritex juga memiliki kantor yang cukup besar yakni berada di Jalan Wahid Hasyim Nomor 147, Jakarta Pusat.
Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News
Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 5 Cerita Buruh Sritex Kena PHK, Nggak Nyangka Pabrik Bangkrut hingga Ada yang Mau Buka Usaha
Bukan Rp230 Juta, Mahfud MD Dengar Gaji Anggota DPR RI Tembus Miliaran, Wajar Dikritik Rakyat |
![]() |
---|
Saat Demo di Depan Gedung DPR, Buruh Injak-injak Spanduk Bergambar Zulkifli Hasan dan Eko Patrio |
![]() |
---|
Roy Suryo Apresiasi Hakim Setelah PK Silfester Matutina Gugur, Sudah Seharusnya Dieksekusi |
![]() |
---|
Herannya Mahfud MD Tahu Harta Kekayaan Immanuel Ebenezer Rp17,6 Miliar, Gak Mungkin Tiba-tiba |
![]() |
---|
Mulai 2026, Beli Elpiji 3 Kg Wajib Pakai KTP, Pemerintah Pastikan Subsidi Tepat Sasaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.