Berita OKI
Baru Sadar Bantuan PKH Diduga Dipotong Penyalur, 5 Warga di Ogan Komering Ilir Lapor Polisi
Terdapat beberapa warga menjadi korban pemotongan yang diduga dilakukan oleh pemilik agen penyalur PKH. Tempat warga mengambil uang bantuan pemerintah
Penulis: Winando Davinchi | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM KAYUAGUNG -- Kejadian tidak mengenakan menimpa keluarga penerima manfaat program keluarga harapan (PKH) Desa Jambu Ilir, Kecamatan Tanjung Lubuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.
Di mana terdapat beberapa warga menjadi korban pemotongan yang diduga dilakukan oleh pemilik agen penyalur PKH. Tempat warga mengambil uang bantuan pemerintah tersebut.
"Total di sini (Desa Jambu Ilir) ada sekitar 144 warga terdaftar sebagai penerima bantuan PKH yang sudah ada sejak beberapa tahun terakhir," kata seorang sumber yang enggan menyebut nama pada Selasa (25/2/2025) pagi.
Menurutnya, sejak tahun 2019 seluruh penerima bantuan sudah melakukan pengambilan bantuan berupa uang tunai melalui ATM yang diambil melalui agen tersebut.
"Warga di sini sejak sekitar tahun 2019 lalu mengambil bantuan di agen penyalur di tempat yang sama. Uang biasa diambil setiap 3 bulan sekali," ungkapnya.
Sembari berjalannya waktu, warga tidak menaruh curiga dan tidak pernah ada kesalahan yang terlihat dari transaksi pengambilan uang tunai melalui agen penyalur tersebut.
Namun, tepat di awal tahun 2025 ini ada salah seorang penerima yang sengaja mengambil uang bantuan dari tempat berbeda (agen berbeda).
"Nah, begitu yang bersangkutan mengambil uang tempat yang lain. Ternyata jumlah nominal didapat sangat berbeda atau jauh lebih banyak dari yang biasanya diambil di oknum agen penyalur yang ada di Desa Jambu Ilir," ungkapnya.
Merasa dirugikan dari kejadian ini, akhirnya beberapa penerima PKH mendatangi Polsek Tanjung Lubuk untuk melaporkan kejadian tersebut
"Kabarnya sudah ada warga yang melapor dugaan pemotongan dana bantuan tersebut," terangnya.
Dikonfirmasi terpisah Kapolsek Tanjung Lubuk, Iptu Yogie Melta membenarkan kejadian tersebut.
Dia menjelaskan, dari 144 keluarga penerima manfaat (KPM), pihaknya baru menerima laporan resmi pada Selasa (18/2/2025) dari 5 korban.
"Iya yang melapor MY bersama dengan empat orang temannya, saat ini kasus tersebut masih dalam proses penyelidikan," ujarnya dihadapan media.
Mengenai nominal kerugian, besarannya bervariatif mulai Rp 200 ribu hingga Rp 700 ribu tergantung dengan banyaknya bantuan yang diterima oleh masing-masing KPM.
"Saat ini terlapor dan istrinya sudah diperiksa, dimintai keterangan," tegasnya.
12 Hektare Lahan Gambut di Pangkalan Lampam OKI Terbakar dalam Dua Hari |
![]() |
---|
Jelang Sidang Tuntutan, Terdakwa Korupsi Dana Hibah Panwaslu OKI Hadirkan Saksi Meringankan |
![]() |
---|
Mobil Pickup Muatan Solar Milik Warga di Mesuji OKI Hangus Terbakar, Diduga Akibat Korsleting |
![]() |
---|
Harga Cabai Merah Keriting di OKI Hari ini Naik Jadi Rp60 Ribu per Kg, Dikeluhkan Pedagang & Pembeli |
![]() |
---|
Pemkab OKI Gelar Operasi Pasar Murah di Pasar Kayuagung, Muchendi Pastikan Harga dan Stok Aman |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.