Berita Nasional

7 Gebrakan Dedi Mulyadi usai Dilantik Jadi Gubernur Jabar, Copot Kepsek, Rencana Wamil Siswa SMA

Dedi Mulyadi melakukan gebrakan baru setelah dilantik jadi Gubernur Jawa Bara (Jabar), sejak Kamis (20/2/2025), ubah mobil dinas, dan wajib militer

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING
GEBRAKAN DEDI MULYADI GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi berpose setelah diwawancarai KOMPAS.com dalam Program Gaspol, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Dedi Mulyadi melakukan gebrakan baru setelah dilantik jadi Gubernur Jawa Bara (Jabar), sejak Kamis (20/2/2025), ubah mobil dinas, dan wajib militer 

TRIBUNSUMSEL.COM - Dedi Mulyadi langsung melakukan gebrakan baru setelah dilantik jadi Gubernur Jawa Bara (Jabar), sejak Kamis (20/2/2025).

Salah satunya, Dedi Mulyadi tak segan-segan memecat Kepala SMAN 6 Depok karena masalah study tour.

Selain itu, ia menginstruksikan mobil dinasnya yang berjenis Mercedes Benz Sprinter dialihfungsikan menjadi rumah sakit berjalan alias ambulans.

Lantas apa saja gebrakan yang diusung Dedi Mulyadi?

Baca juga: Cerita ke Dedi Mulyadi, AAP Ngaku Curi Pisang karena Kelaparan, Kini Dihadiahi 4 Kambing Etawa

GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Ia mengatakan tak akan menggunakan mobil dinas.
GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi usai mengikuti pelantikan Kepala Daerah di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (20/2/2025). Ia mengatakan tak akan menggunakan mobil dinas. (Tribunnews.com/Taufik Ismai)

1. Copot Kepala SMAN 6 Depok 

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi menegaskan, Kepala SMAN 6 Depok, SF, telah dicopot dari jabatannya akibat tetap memberangkatkan siswa untuk study tour, meskipun sudah ada larangan. 

Meski demikian, SF masih bisa menjalankan tugas sebagai guru biasa.

Penonaktifan Kepsek SMAN 6 Depok ini langsung diteken Dedi di hari pertamanya bekerja sebagai Gubernur Jabar.

"Saya langsung kerja, hari ini juga langsung kerja. Hari ini sudah ada keputusan tentang penonaktifan Kepala SMA Negeri 6 Depok karena dia melanggar surat edaran gubernur yang tidak boleh siswanya berpergian ke luar provinsi," ujar Dedi, dilansir dari Kompas.com.

Dedi menjelaskan, hal tersebut akan menjadi hal yang pihaknya benahi.

Dia juga memerintahkan jajarannya untuk memeriksa apakah pihak SMAN 6 Depok melakukan pungutan terhadap siswa untuk study tour atau tidak.

"Ini kinerja saya pertama ingin membenahi manajemen di kependidikan di Provinsi Jawa Barat, karena kan isu PIP, pungutan, study tour, itu isu yang begitu meresahkan masyarakat di Jawa Barat," imbuh dia.

Baca juga: Usai Viral Copot Kepala SMAN 6 Depok, Kini Dedi Mulyadi Minta Mobil Dinas Mercy jadi RS Berjalan

Imbauan ini dikeluarkan karena banyak orang tua yang mengeluhkan biaya besar yang harus dikeluarkan, dalam kasus yakni Rp 3,8 juta per siswa. 

Ada 111 SMA dan 22 SMK yang melanggar Surat Edaran Gubernur tentang study tour.
 
2. Lindungi Pengusaha dari Ormas

Dedi berjanji bakal melindungi perusahaan yang beroperasi di Jawa Barat agar tidak diganggu oleh organisasi masyarakat (ormas).

Dedi mengatakan, pemerintah akan memberikan biaya bantuan keamanan untuk melindungi para pengusaha dari ulah ormas.

"Kami membaca fenomena tentang oknum ormas yang mengganggu investasi. Kami siapkan pembiayaan untuk melindungi para pengusaha, untuk siapkan biaya keamanan dengan istilah Operasi Jabar Manunggal," ujar kata Dedi.

Dedi mengakui bahwa ormas di Jawa Barat kerap berulah dengan meminta jatah ke para pengusaha.

Mantan bupati Purwakarta ini menilai, hal itu sering memicu konflik di kawasan-kawasan inudstri.

"(Ulah ormas) Ini sering jadi konflik di kawasan industri Jawa Barat," ujar dia melanjutkan.

Menurut Dedi, langkah yang diambilnya itu merupakan bentuk dari efisiensi anggaran yang tengah digalakan oleh pemerintah.

"Ini adalah orientasi soal efisiensi, bukan memotong anggaran, tapi pengalihan anggaran," kata dia.

3. Pangkas Anggaran Aneh

Dedi mengakui ada banyak anggaran yang aneh di Provinsi Jabar selama ini.

Dedi menyebut, salah satunya adalah biaya untuk membangun kelas di sekolah Rp 60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasinya mencapai Rp 730 miliar.

"Ada. Misalnya begini bantuan membangun ruang kelas baru Rp 60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasi sekolah Rp 730 miliar itu kan aneh. Kelas belum ada perangkat, digital disiapkan, aplikasi-aplikasi kita mulai hapuskan kalau enggak bermanfaat bagi kepentingan publik," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, dirinya juga akan menghapus anggaran baju dinas.

Pasalnya, anggaran baju dinas Gubernur Jabar selama ini mencapai Rp 150 juta.

Dedi menegaskan, pihaknya tidak perlu lagi jalan-jalan ke luar negeri.

Dia juga meminta jajarannya tidak perlu lagi piknik berkedok studi banding dan menggelar seminar.

4. Hapus Wisuda TK dan SD

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta Bupati Bandung Dadang Supriatna menghapus wisuda TK dan SMP selain larangan study tour. 

Tantangan tersebut disampaikan Dedi Mulyadi kepada Bupati Bandung di acara hari kedua retreat di Magelang yang direkam dan diposting di Instagram @dedimulyadi71, Sabtu (22/2/2025).

“Ada keluhan, misalnya anak-anak TK wisuda, SD wisuda, nah kegiatan-kegiatan yang tidak ada relevansinya dengan pendidikan minta dihapus. Pak Bupati berani enggak?” ujar Dedi kepada Dadang Supriatna.

“Siap, berani,” jawab Dadang Supriatna.

Dedi mengungkapkan, biaya wisuda siswa TK dan SD tersebut membebani. Untuk itu, beban tinggi yang tidak ada kaitannya dengan pendidikan, minta dihapuskan.

5. Bagi-bagi Kendaraan Dinas

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali membuat gebrakan dengan bakal mendistribusikan sejumlah kendaraan dinasnya kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membutuhkan.

Kendaraan-kendaraan dinas milik gubernur Jabar yang tidak terpakai di Gedung Pakuan, Kota Bandung, tersebut akan dialihfungsikan untuk menunjang pelayanan masyarakat.

Total ada 16 unit kendaraan roda empat dan lima unit roda dua yang terparkir di Gedung Pakuan.

Sebelumnya, kendaraan tersebut difungsikan untuk menunjang kegiatan gubernur Jabar dan lainnya untuk pengawalan serta operasional staf administrasi Gedung Pakuan.
 
Diharapkan, dengan adanya bantuan kendaraan roda dua tersebut, kinerja petugas di lapangan semakin optimal.

6. Minta Kendaraan Dinas Mercy Diubah jadi Ambulans

Dedi juga meminta stafnya untuk mengalihfungsikan mobil dinasnya berjenis Mercedes Benz Sprinter untuk menjadi ambulans atau rumah sakit berjalan.

Itu diutarakan Dedi saat meninjau barisan mobil dinas di Gedung Pakuan atau Rumah Dinas Gubernur Jabar di Kota Bandung.
 
Kegiatannya tersebut diunggah di akun TikTok Dedimulyadiofficial, Sabtu (22/2/2025).

Saat tiba di Mercedes Benz V-Class, Dedi meminta Sekda Jabar Herman Suryatman untuk mengubah mobil berkapasitas 10 orang itu menjadi mobil rumah sakit.

"Pak Sekda, oleh bapak ini dialokasikan ini ubah jadi mobil rumah sakit," kata Dedi.

"Yang ada pemeriksaan jantung, pemeriksaan ibu hamil, kalau perlu bisa mendeteksi kanker di sini, pemeriksaan darah," lanjut Dedi.

Ia meminta Sekda Herman menghitung alokasi anggaran untuk mengubah mobil berjenis van ini.

Ia juga meminta agar mobil dinas Toyota Camry 2007 untuk dilelang.

Menurutnya, jika mobil relatif tua dengan biaya pemeliharaan tinggi lebih baik untuk dilelang ketimbang digunakan.

7. Wajib Militer

Dedi berencana memasukkan mata pelajaran wajib militer (wamil) ke sekolah menengah atas (SMA) di daerahnya.

"Saya berencana memasukkan kurikulum wajib militer ke pendidikan SMA untuk pembentukan karakter bela negara," kata Dedi.

Dedi mengatakan, Pemerintah Daerah (Pemda) Jawa Barat akan bekerja sama dengan Komando Daerah (Kodam) Militer III/Siliwangi dan Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat untuk merealisasikan rencana tersebut.

Menurut dia, wajib militer akan ditujukan kepada anak-anak yang terlibat geng motor hingga perkelahian antarsiswa.

"Rencananya mereka yang tertangkap karena balapan liar di jalan kemudian terlibat geng motor, kena perkelahian antar pemuda antara siswa, kita akan masukkan wajib militer," ujar Dedi.

(*)

Baca berita lainnya di google news

Bergabung dan baca berita menarik lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved