Berita Nasional

7 Gebrakan Dedi Mulyadi usai Dilantik Jadi Gubernur Jabar, Copot Kepsek, Rencana Wamil Siswa SMA

Dedi Mulyadi melakukan gebrakan baru setelah dilantik jadi Gubernur Jawa Bara (Jabar), sejak Kamis (20/2/2025), ubah mobil dinas, dan wajib militer

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
KOMPAS.com/FREDERIKUS TUTO KE SOROMAKING
GEBRAKAN DEDI MULYADI GUBERNUR JABAR - Gubernur Jawa Barat terpilih Dedi Mulyadi berpose setelah diwawancarai KOMPAS.com dalam Program Gaspol, Jakarta, Rabu (19/2/2025). Dedi Mulyadi melakukan gebrakan baru setelah dilantik jadi Gubernur Jawa Bara (Jabar), sejak Kamis (20/2/2025), ubah mobil dinas, dan wajib militer 

Dedi mengatakan, pemerintah akan memberikan biaya bantuan keamanan untuk melindungi para pengusaha dari ulah ormas.

"Kami membaca fenomena tentang oknum ormas yang mengganggu investasi. Kami siapkan pembiayaan untuk melindungi para pengusaha, untuk siapkan biaya keamanan dengan istilah Operasi Jabar Manunggal," ujar kata Dedi.

Dedi mengakui bahwa ormas di Jawa Barat kerap berulah dengan meminta jatah ke para pengusaha.

Mantan bupati Purwakarta ini menilai, hal itu sering memicu konflik di kawasan-kawasan inudstri.

"(Ulah ormas) Ini sering jadi konflik di kawasan industri Jawa Barat," ujar dia melanjutkan.

Menurut Dedi, langkah yang diambilnya itu merupakan bentuk dari efisiensi anggaran yang tengah digalakan oleh pemerintah.

"Ini adalah orientasi soal efisiensi, bukan memotong anggaran, tapi pengalihan anggaran," kata dia.

3. Pangkas Anggaran Aneh

Dedi mengakui ada banyak anggaran yang aneh di Provinsi Jabar selama ini.

Dedi menyebut, salah satunya adalah biaya untuk membangun kelas di sekolah Rp 60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasinya mencapai Rp 730 miliar.

"Ada. Misalnya begini bantuan membangun ruang kelas baru Rp 60 miliar, tapi anggaran pembelian alat telekomunikasi sekolah Rp 730 miliar itu kan aneh. Kelas belum ada perangkat, digital disiapkan, aplikasi-aplikasi kita mulai hapuskan kalau enggak bermanfaat bagi kepentingan publik," ujar Dedi.

Dedi mengatakan, dirinya juga akan menghapus anggaran baju dinas.

Pasalnya, anggaran baju dinas Gubernur Jabar selama ini mencapai Rp 150 juta.

Dedi menegaskan, pihaknya tidak perlu lagi jalan-jalan ke luar negeri.

Dia juga meminta jajarannya tidak perlu lagi piknik berkedok studi banding dan menggelar seminar.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved