Kronologi Driver Taksi Online di Palembang Dibegal Penumpangnya, Awalnya Terima Order Dari Wanita

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Istri driver taksi online yang menjadi korban begal oleh penumpang dan ditusuk oleh pelaku menceritakan kronologis peristiwa yang menimpa suaminya.

Saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, Yenny Sawena mengatakan, mulanya sang suami Rudi keluar rumah saat waktu subuh sekitar pukul 05:00 WIB dinihari.

Rudi mendapat orderan penumpang di Jalam Swakarya menuju ke Maskarebet.

"Suami keluar dari rumah itu waktu subuh-subuh jam 5 pagi. Langsung dapat orderan dari Jalan Swakarya mau ke arah Maskarebet," ujar Yenny saat dijumpai, Jumat (21/2/2025).

Setiba di lokasi penjemputan, Rudi merasa bingung ketika yang menunggu untuk dijemput adalah seorang laki-laki, sedangkan pemesannya adalah perempuan.

"Cerita suami saya yang pesan itu akun perempuan tapi yang ada malah laki-laki. Karena masih berpikiran positif, suami tetap mengangkut penumpang itu," katanya.

Setiba di lokasi tujuan, pelaku minta Rudi untuk menunggu. Sebab ia minta diantar lagi ke Jalan Swakarya.

"Sepertinya dia mau ambil barang-barang persiapan istrinya melahirkan di Maskarebet. Sebab cerita suami, istri si pelaku lagi hamil," katanya.

Baca juga: Driver Taksi Online di Palembang Dibegal Penumpang, Polisi Sudah Kantongi Identitas Pelaku

Dalam perjalanan setiba di Jalan Sosial, pelaku langsung menusuk sebilah pisau ke leher korban dari belakang. Tetapi pisau tersangkut di leher.

"Pisaunya nyangkut di leher. Ketika mau diambil lagi sama pelaku, suami saya menahan pakai tangan makanya di tangannya kena sayatan juga," katanya.

Detik-detik menegangkan itu, Rudi berupaya membuka pintu mobil dan berhasil keluar dengan posisi leher sudah mengeluarkan darah. 

Setelah keluar, nahasnya pelaku dengan sengaja melindas kaki sebelah kiri korban dan langsung melarikan diri.

"Suami saya dilindas kakinya oleh pelaku. Sempat mengejar tapi tidak bisa," katanya.

Tidak lama ada seorang bapak-bapak mengendarai sepeda motor yang berjalan perlahan dan membonceng korban untuk diantar ke Rumah Sakit Bhayangkara.