Curhat Fanny Kondoh Saksikan Detik-detik Papa Udon Meninggal: Ya Allah Lindungilah Anak & Istriku

Transfer embrio telah dilakukan, sayangnya saat Fanny dinyatakan positif hamil, sang suami Papa Udon telah meninggal dunia.

Fanny mengaku transfer embrio itu permintaan suaminya sejak lama hingga akhirnya diikutinya.

"Tiap bulan suami mohon-mohon ke aku untuk transfer embrio sampai akhirnya aku luluh, aku berpikir positif sampai akhirnya hamil," kata Fanny Kondoh, Rabu (19/2/2025).

Saat itu, Fanny mengaku khawatir karena mengingat waktu hidup sang suami hanya bertahan enam bulan lagi, sementara sang suami ingin mempunyai anak.

Hingga akhirnya dokter yang mentransferkan embrio berdoa agar anak yang ada di kandungannya bisa mengantikan papanya untuk menjaga ibunya.

"Intinya dia minta anak-anak terus, akhirnya bulan depan dokternya usahi embrio di tranfer, dokternya pun bilang pas tranfer embrio 'bismillah semoga kamu gantiin papamu, gantiin mama'," kata Fanny.

Setelah mentranfer embrio, papa Udon ternyata sempat menanyakan kondisi kesehatannya.

"Aku di ruang embrio transfer sendiri, suamiku di rawat inap, suami chat aku 'honey gimana sakit gak', saya bilang 'baby Udon udah masuk gak sakit'," sambungnya.

Namun setelah seminggau transfer embrio, papa Udon meninggal dunia.

Diketahui Fanny Kondoh bertemu sang suami saat bekerja di restoran Jepang.

Ia bekerja sebagai kasir, dan sang suami bekerja di bagian kantor perusahaan yang sama.

Sang suami menjadi mualaf satu minggu setelahnya.

Fanny Kondoh mengundurkan diri dari pekerjaan setelah menikah.

Awal Mula Kisah Cinta

Cerita perjalanan tersebut dibagikan Fanny Kondoh dalam podcast Denny Sumargo yang tayang pada Selasa, (18/2/2025).