Berita UMKM
Dulu Hanya Bergaji Rp70 Ribu per Bulan, Mantan Guru Honorer di Ogan Ilir Kini Sukses Bisnis Kuliner
Kisah inspiratif datang dari Desy Yusrifah, mantan guru honorer di Kabupaten Ogan Ilir, kini sukses membangun bisnis kuliner AYUK 799.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Kisah inspiratif datang dari Desy Yusrifah, mantan guru honorer di Kabupaten Ogan Ilir, Sumsel yang dulu hanya bergaji rata-rata Rp 70 ribu per bulan namun kini sukses membangun usaha kuliner.
Berawal dari hobi mengolah makanan rumahan, membawa Desy Yusrifah menggeluti bisnis kuliner khususnya yang berasal dari Sumatera Selatan.
Wanita asal Desa Talang Balai Baru II, Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir ini mengungkapkan dinamika mendirikan usaha kuliner yang dirintis sejak 2015 lalu.
Kepada TribunSumsel.com dan Sripoku.com, Desy menceritakan sekelumit perjalanan mendirikan AYUK 799, usaha kuliner kue dan pempek.
Baca juga: Mengenal Keunikan Lemari Prada Sriwijaya Khas Kayuagung OKI, Berbahan Kayu Tembesu, Segini Harganya
Dua tahun setelah memulai usaha tepatnya pada 2017 lalu, Desy berupaya agar AYUK 799 mendapat legalitas usaha.
Diantaranya sertifikat Program Ketahanan Pangan (PKP), izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat halal.
"Pada 2022, kami mendapat pengakuan HKI (Hak Kekayaan Intelektual) untuk usaha pempek dan keripik. Kemudian Desember 2024 kemarin, HKI untuk kue kami dapatkan," kata Desy ditemui di kediamannya, Senin (17/2/2025).
Hingga kini, usaha AYUK 799 telah diakui di regional Ogan Ilir dan Sumatera Selatan, bahkan hingga luar daerah provinsi.
Guna memperluas pangsa pasar, Desy memasarkan produk makanannya lewat market place.
Diantaranya pempek berbagai varian yakni pempek adaan, lenjer, kulit, kerupuk seharga Rp 3 ribu per piece.
Kemudian varian pempek lainnya yakni kapal selam Rp 13 ribu, lenjer besar Rp 15 ribu dan juga menjual cuko Rp 15 ribu per 200 ml.
"Dalam seminggu bisa habis 3 kilogram ikan gabus. Kalau pempek kulit pakai ikan sungai dari Meranjat," ujar Desy.
Wanita 46 tahun ini juga menerima pesanan kue kering seperti nastar, lidah kucing, skippy, putri salju seharga Rp 160 ribu per kilogram.
Sementara untuk kue basah harganya lebih bervariatif, seperti lapis nanas Rp 160 ribu per loyang.
Kemudian maksuba, lapis legit, lapis engkak, yang semuanya Rp 250 ribu per loyang.
Inovasi Baru NR Florist Linggau, Sediakan Ucapan Lewat Bibit Tanaman Buah |
![]() |
---|
Kisah Salim, Masih Bertahan Jadi Pembuat Mainan Kapal dan Pesawat Gabus Khas 17 Agustus di Palembang |
![]() |
---|
Emas Kawin Dijadikan Modal, Fadli Sukses Rintis Percetakan di Palembang, Beromzet Ratusan Juta/Bulan |
![]() |
---|
Kemplang Panggang Tata, Perjuangan Warga OKU Timur dari Warung Kecil Hingga Beromzet Jutaan Per Hari |
![]() |
---|
Keluar dari Zona Nyaman Usahawan Muda di Lahat ini Berhasil Kembangkan Usaha Beromzet Ratusan Juta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.