Gadis Jombang Tewas di Sungai

Motif 3 Pelaku Bunuh Gadis SMA di Jombang Dibuang ke Sungai saat Masih Hidup, Rampas Harta Korban

Terungkap motif pelaku pembunuhan gadis SMA di Jombang, ternyata ingin merampas harta milik korban.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
(KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ)
PEMBUNUHAN GADIS JOMBANG - Kasat Reskrim Polres Jombang AKP Margono Suhendra, menyampaikan hasil pengungkapan kasus pembunuhan yang dialami PRA (19), gadis yang berpamitan COD namun ditemukan meninggal, di Mapolres Jombang, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025). Motif pelaku menghabisi nyawa korban karena ingin merampas hartanya. 

AP dan LI lalu membawa korban ke sungai di daerah Kecamatan Purwoasri, Kabupaten Kediri, dan langsung membuang korban ke sungai tersebut. 

Salah satu pelaku yakni AT juga melihat saat kedua pelaku membuang korban ke sungai di daerah Desa Godong.

Saat dibuang di sungai, korban masih hidup, namun dalam kondisi lemas, dan akhirnya meninggal karena tenggelam. 

Sampai akhirnya pada Selasa (11/2/2025), jasad gadis muda ini ditemukan di Desa Pacarpeluk, Kecamatan Megaluh, Kabupaten Jombang.

"Para pelaku membuang ke sungai dengan harapan untuk menghilangkan jejak. Kemudian para pelaku ini merampas sepeda motor Honda Vario dan handphone milik korban," bebernya.

Motor yang dirampas para pelaku itu dijual dengan harga Rp 2.200.000. Dan sebanyak Rp 800.000 sudah digunakan untuk keperluan ketiga pelaku. 

"Barang bukti yang kami amankan sisa uang yang memang belum digunakan. Motifnya ingin menguasai barang korban yang juga pacar dari pelaku utama. Para pelaku sudah dikendalikan oleh alkohol sehingga membuat ketiga pelaku ini di luar batas kendali," pungkasnya. 

Korban Pamit COD ke Keluarga 

Sebelumnya, Suwari (64), paman korban, mengungkapkan bahwa PRA merupakan anak dari pasangan Misman (60) dan Wiwit.

Ia terakhir kali terlihat pada Senin (10/2/2025) petang saat berpamitan kepada ayahnya untuk melakukan transaksi jual beli dengan metode cash on delivery (COD).

"Dari jam 4 sore pergi, katanya COD. Sudah diberi pesan sama bapaknya agar tidak pulang malam-malam. Jam 8 malam ditelepon, tapi tidak aktif," ujar Suwari.

Meskipun ayahnya sempat mewanti-wanti korban agar tidak pulang larut, korban tetap berangkat menggunakan motor Honda Vario miliknya dan tidak memberitahu akan COD di daerah mana.

Lama berselang setelah korban keluar dari rumah, keluarganya mulai cemas karena sampai petang tidak kunjung kembali pulang.
 
Pihak keluarga terus mencoba menghubungi PRA, namun nomor ponselnya tidak aktif. 

Hingga pukul 01.00 WIB dini hari, panggilan sempat tersambung, tetapi tidak diangkat.

“Sampai pagi keluarga tidak bisa tidur, karena bingung. Tahu-tahu tadi pagi ada kabar (penemuan korban meninggal),” lanjut Suwari.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved