Berita Viral

Ayahnya Pensiunan ASN, Ini Alasan Hanifah Siswi di Cirebon Dapat Bantuan PIP, Bongkar Dugaan Pungli

Hanifah Kaliyah Ariij, siswi SMAN 7 Cirebon mengaku masih mendapatkan bantuan dana PIP (Program Indonesia Pintar) meski ayahnya seorang pensiunan ASN

|
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Youtube KANG DEDI MULYADI CHANNEL
ANAK PENSIUNAN ASN TERIMA PIP- Hanifah Kaliyah Ariij, siswi SMAN 7 Cirebon bongkar dugaan pungutan liar dana PIP (Program Indonesia Pintar) Kepada Dedi Mulyadi (9/2/2025). Hanifah mengaku masih mendapatkan bantuan dana PIP (Program Indonesia Pintar) meski ayahnya seorang pensiunan ASN 

TRIBUNSUMSEL.COM - Hanifah Kaliyah Ariij, siswi SMAN 7 Cirebon mengaku masih mendapatkan bantuan dana PIP (Program Indonesia Pintar).

Kepada Dedi Mulyadi, Hanifah mengaku putri dari Sumardani, pensiunan ASN Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan ibunya seorang ibu rumah tangga. 

Kakak-kakak Hanifah sudah kuliah dan bekerja.

Baca juga: Pekerjaan Orang Tua Hanifah, Siswi Bongkar Dugaan Pungli Dana PIP ke Dedi Mulyadi, Pensiunan ASN

Dikatakan Hanifah, meski dirinya merupakan anak dari seorang pensiunan ASN, namun ia mendapatkan bantuan uang PIP.

Hal tersebut pun membuat Gubernur terpilih Jabar itu terheran-heran.

Pasalnya, PIP hanya untuk siswa miskin dan rentan miskin bukan anak pensiunan ASN.

Dedi menjelaskan bahwa warga masuk kategori miskin jika per harinya kadang dapat Rp 50.000 atau tidak dapat uang. 

Hanifah sendiri sudah menolak, namun pihak sekolah mengatakan bahwa semua siswa harus menerima.

Hanifah menjawab bahwa ia dan keluarganya termasuk keluarga sederhana. 

"Kok anak ASN bisa dapat PIP ya?," tanya Dedi Mulyadi ke Hanifah, di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

"Itu program untuk keluarga miskin. Kamu di rumah masuk kategori miskin enggak?" kata Dedi lagi.
 
"Kita udah nolak, cuma katanya harus tetap menerima," jawab Hanifah.

Baca juga: Sosok Hanifah Pelajar Berani Bongkar Pungli Dana PIP ke Dedi Mulyadi, Akui Tak Takut Viral

Meski anak pensiunan ASN, Hanifah rupanya sempat menunggak SPP yang dikenakan sebesar Rp200 ribu.

"Kalau aku dipakai untuk lunasin tunggakan SPP, karena bundanya belum bisa bayar waktu itu. Dibayarin sama bantuan PIP, sisanya buat lunasin year book sama graduation," kata Hanifah.

Kemudian Dedi Mulyadi pun menanyakan uang jajan Hanifah sehari-hari.

Hanifah mengaku sehari-hari diberi uang saku Rp20 ribu.

Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved