Berita Viral
Ayahnya Pensiunan ASN, Ini Alasan Hanifah Siswi di Cirebon Dapat Bantuan PIP, Bongkar Dugaan Pungli
Hanifah Kaliyah Ariij, siswi SMAN 7 Cirebon mengaku masih mendapatkan bantuan dana PIP (Program Indonesia Pintar) meski ayahnya seorang pensiunan ASN
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Namun uang tersebut tak sepenuhnya dihabiskan, melainkan disisihkannya untuk membayar sumbangan.
"Uang LKS Rp300 ribuan ke atas. Kelas 10 juga kita ada sumbangan masjid, seharusnya kan seikhlasnya tapi dipatoki Rp150 ribu," kata Hanifah.
Menurut Hanifah, di sekolahnya itu, hampir semua siswa yang tidak mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP), akan mendapat PIP.
Ternyata, ayah Hanifah menaruh kekhawatiran terhadap anaknya yang viral menyuarakan soal dugaan pungli di sekolah.
Hanifah mengaku sempat diwanti-wanti oleh sang ayah karena khawatir akan berimbas dengan nilainya di sekolah.
"Orang tua di rumah nanyain, nanya aja (katanya) 'hati-hati kamu, takut ada oknum yang jahat sama kamu, takut guru-guru nurunin nilai kamu'," akui Hanifah kepada Dedi Mulyadi.
Hanifah menjelaskan bahwa karena hal ini tidak ada salahnya dilaporkan.
Ia juga mengaku membongkar laporan pungli tersebut dengan ucapan yang sopan.
Beberkan Dugaan Pungli
Adapun awalnya beredar video dua siswi SMA yang mencegat Dedi Mulyadi saat berkunjung ke sekolahnya di SMAN 7 Cirebon viral di media sosial.
Mereka melaporkan berbagai pungutan di sekolahnya mulai dari SPP, uang bangunan, sumbangan untuk masjid, hingga potongan dana bantuan PIP (Program Indonesia Pintar).
"Ini adalah anak Jawa Barat yang punya daya kritis dan yang seperti ini dibutuhkan oleh bangsa. (Memiliki) daya kritis, objektif, tidak fitnah. Namanya siapa?," tutur Dedi kepada siswi tersebut, dikutip dari Instagram @dedimulyadi71, Senin (10/1/2025).
"Namanya Hanifah, Pak," tutur siswi tersebut menjawab pertanyaan Dedi.
Lebih lanjut, Dedi bertanya, hal apa yang membuat dua siswi ini berani berbicara.
“Apa yang membuat kamu kok berani sih ngomong depan kamera loh, viral di hampir semua media loh. (Konten) saya tayang, setelah orang ramai di mana-mana, apa yang buat kamu berani?” tanya Dedi.
Keberaniannya membongkar adanya pemotongan PIP di sekolahnya adalah untuk memperjuangkan nasib teman-temannya yang miskin di sekolah.
Terlebih saat ini ada masalah PDSS dan SNBP.
"Kalo saya ga speak up, kasian adik kelas saya. Awalnya kan bicara PDSS SNBT. Terus saya denger sudah ga boleh ada SPP, uang bangunan (dan pungutan lain). Jadi (saya berfikir) kalo saya speak up, ga ada salahnya," jawab Hanifah.
| Pria di Sragen Robohkan Rumah Usai Istri Selingkuh dengan Teman Baiknya , Lihat Rekaman CCTV |
|
|---|
| Sosok Irjen Whisnu Kapolda Sumut Menangis usai 3 Anggotanya Diduga Mabuk Tabrak Wanita hingga Kritis |
|
|---|
| VIDEO Anggota DPRD Sumut Lempar Batu ke Pendemo, Emosi Diteriaki Bukan Jalan Nenek Moyangmu |
|
|---|
| Penghasilan Baru Melda Safitri usai Viral Diceraikan Suami Lolos PPPK, Raup Rp233 juta Seminggu |
|
|---|
| Disaksikan Ayah, Pilu Bocah 8 Tahun di Pekanbaru Diinjak Gajah Sumatera, Kini Korban Meninggal |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.