Berita Lubuklinggau

Panen Padi di Lubuklinggau Tahun Ini Diprediksi Melimpah, Ditandai Dengan Buah Padi yang Bagus

Panen padi yang sudah di depan mata diprediksi tahun ini cukup bagus bila dibandingkan setahun terakhir.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Eko Hepronis
Duhanan petani padi di di RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau saat menyemprot padinya. 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU -- Para petani padi di Kota Lubuklinggau Sumsel awal tahun ini cukup sumringah.

Panen padi yang sudah di depan mata diprediksi tahun ini cukup bagus bila dibandingkan setahun terakhir.

Duhanan, salah satu petani padi di RT 02, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Lubuklinggau, Sumsel mengaku bila melihat buah padi kali ini hasilnya cukup maksimal.

"Kalau normalnya hasil panen bila tidak ada gangguan sampai panen dapat menghasilkan 1,5 ton gabah. Kalau jadi beras sekitar 4 kuintal," ungkap Duhanan pada wartawan, Minggu (19/1/2025).

Namun meski buah padi cukup bagus, Duhanan tetap melakukan penjagaan agar buah padi yang siap panen tidak diserang hama wereng dan lainya.

"Untuk penjagaan kita lakukan penyemprotan dengan obat-obatan, kalau tidak nanti bisa gagal lagi," ujarnya.

Selain itu, sejak terbit matahari ia sudah pergi ke sawah untuk mengusir ratusan burung pipit yang mulai menyerang tanaman padi siap panen.

Hama burung pipit saat ini masih menjadi ancaman serius para petani padi, karena dalam hitungan menit saja bila tidak di usir jumlahnya sangat banyak.

Untuk mempermudah pekerjaannya, Duhanan mulai memasang kentongan kaleng dengan cara ditarik yang terpasang di beberapa sudut-sudut sawahnya.

Mendengar suara kentongan kaleng yang begitu keras, seketika itu gerombolan burung pipit akan langsung terbang dari dalam padi.

"Bila mau diusir manual susah cara paling mudah buat kentongan kaleng tinggal ditarik-tarik burung terbang," ujarnya.

Baca juga: Dukung Swasembada Pangan Nasional, Pemkab OKI Tanam Padi Gogo Secara Tumpang Sari di Kebun Sawit

Baca juga: Petani Padi di Musi Rawas Ucap Syukur, Rata-rata Hasilkan 4,9 Ton Gabah Per Hektar

Menurutnya,  serangan hama burung pipit ini terjadi setiap musim panen, bila panennya serentak maka burungnya akan sedikit karena banyak tempat.

"Kita jaga dari pagi sampai menjelang maghrib, karena burung ini nyerangnya tidak kenal jam," ungkapnya.

Selain dipasang kaleng untuk mengeluarkan suara agar burung pergi, Duhanan juga membuat orang-orangan sawah yang diikat pakai tali

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved