Berita Musi Rawas
Petani Padi di Musi Rawas Ucap Syukur, Rata-rata Hasilkan 4,9 Ton Gabah Per Hektar
Dari hasil penghitungan, diketahui hasil panen petani padi di Desa E Wonokerto mendapatkan produktivitas tanaman padi 4,9 ton per hektarnya.
Penulis: Eko Mustiawan | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MUSI RAWAS -- Untuk mengetahui provitas dan produktivitas padi sawah petani, Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tugumulyo, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel melakukan pengambilan sampel dan melakukan penghitungan.
Pengambilan sampel dan penghitungan tersebut dilakukan di kelompok tani Rukun Karya Desa E Wonokerto Kecamatan Tugumulyo, Musi Rawas pada Selasa (14/1/2025).
Dari hasil penghitungan, diketahui hasil panen petani padi di Desa E Wonokerto, terbilang maksimal, sebab mendapatkan produktivitas mencapai 3.070 Kg untuk tanaman padi dengan luas dan panjang 2,5 meter atau 4,9 ton per hektarnya.
Baca juga: Wamentan RI Sebut Harga Serapan Gabah di Sumsel Jadi yang Terendah di Indonesia
Dengan hasil panen yang dibilang maksimal dibanding musim panen sebelumnya, membuat sejumlah petani bersyukur. Terlebih, mereka sudah 3 kali gagal panen.
"Alhamdulillah hasil panen kali ini cukup maksimal. Saya sudah 3 kali gagal panen, karena serangan hama tungro," kata Joko, salah seorang petani padi di Desa E Wonokerto, Selasa (14/1/2025).
Dia mengatakan, bahwa tak hanya dirinya, hampir sebagian besar petani padi di desanya juga sama, hasil panen terbilang stabil, karena serangan hama bisa terkendali.
"Sama, petani lain juga hasilnya dapat dikatakan maksimal, musim ini serangan hama tidak begitu besar, sehingga petani bisa panen dengan maksimal," ucapnya.
Maksimalnya hasil panen tersebut, dari hasil pengujian sampel dan penghitungan yang dilakukan oleh BPP Tugumulyo.
Di mana, untuk luas 2,5 meter x 2,5 meter, mendapat gabah kering panen diatas 3 kg.
"Tadi barusan juga dicek dan dihitung oleh BPP, Alhamdulillah hasilnya maksimal hasil panen kali. Tentu kami juga bersyukur sebagai petani," tegasnya.
Sementara itu, Petugas BPP Tugumulyo, Ari Irawan mengatakan, pengambilan sampel dan penghitungan provitas dan produktivitas padi sawah ini dilakukan di beberapa titik di sawah petani yang sedang panen.
"Pengambilan sampel dilakukan secara acak, dan justru diambil di lahan yang terlihat ada serangan hamanya," katanya kepada Sripoku.com.
Ari juga mengatakan, hasil penghitungan diketahui, hasil panen padi di Desa E Wonokerto cukup baik, sebab hasilnya di atas 4 ton gabah kering panen per hektarnya.
"Sebelum diambil sampel, kita ukur dulu 2,5 meter kali 2,5 meter, kemudian kita panen dan kita gilas. Hasil gabahnya kemudian kita timbang, hasilnya tadi dapat 3,070 kg. Itu sudah baik," ungkapnya.
Ditambahkan Ari, bahwa sebenarnya semua jenis varietas padi baik untuk ditanam oleh petani, tergantung dengan perawatan, termasuk pemupukan dan pengendalian hamanya.
"Tapi yang kami sarankan untuk petani itu jenis varietas seperti Cakra buana, hibrida dan Inpari 31, 30 dan 33 yang tahan wereng. Tapi yang kita kembangkan sekarang AGT, Inpari 47, Bioni 63 dan Cakra Buana," tutupnya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News
Ikuti dan bergabung di saluran WhatsApp Tribunsumsel
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Honorer Non Database di Musi Rawas Bakal Diajak Temui KemenPANRB |
![]() |
---|
Tak Masuk Usulan PPPK Paruh Waktu, Puluhan Honorer Non Database Ngadu ke DPRD Musi Rawas |
![]() |
---|
Masa Jabatan Habis, 13 Kades di Musi Rawas Bakal Menjabat Lagi Hingga 2 Tahun Ke Depan |
![]() |
---|
2.300 Honorer di Musi Rawas Jadi Prioritas Pengusulan PPPK Paruh Waktu, Non Prioritas Ada 800 Orang |
![]() |
---|
Baterai dan Panel Surya Alat Pengamatan Hujan Milik BMKG di Musi Rawas Dicuri, Penting Pantau Banjir |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.