Anak Majikan di Bogor Bunuh Satpam

Nasib Pilu 4 Anak Septian, Satpam Dibunuh Anak Majikan di Bogor, Yatim & Terancam Putus Sekolah

Nasib anak Septian (37) satpam yang tewas dibunuh anak majikan di Lawang Gintung, Bogor, kini jadi yatim hingga terancam putus sekolah.

Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
Dewi (kerudung putih), istri Septian, satpam asal Sukabumi tak kuasa menahan tangis saat suaminya pulang sudah tak bernyawa. 

Pada Jumat siang, Dewi baru mendapatkan informasi bahwa Septian telah meninggal dunia karena dibunuh anak majikannya.

"Sampai dapat kabar Jumat siang 12.30 dari adik, dari pak Sekdes, bahwa ada orang Palabubanratu yang dibunuh posisinya security di Tajur," kata Dewi. 

"Kan dilihatin itu SIM, oh iya itu suami saya, kata sekdes itu dibunuh sama anak majikan," tuturnya.

Dewi mengatakan, selain bercerita soal pertengkaran dengan anak majikan di tempatnya bekerja, Septian juga pernah menceritakan bahwa kerap telat menerima gaji.

"Enggak ada curhat, cuman kerja di situ katanya gaji suka telat, majikan suka marah marah enggak jelas," ungkap Dewi.

"Kata saya pindah lagi aja, tanggung nanti saya habis lebaran katanya, enggak ada (cerita, red) anaknya begini, ibunya begini, nggak ada, hanya (cerita) soal gaji aja sering telat," ujarnya.

Saat ini, jenazah Septian telah berada di peristirahatan terakhirnya di TPU Sembah Dalem, Kalideres, Desa Citarik.

Sebagaimana diketahui, pembunuhan ini terjadi di pinggir Jalan Lawang Gintung, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor pada Jumat (17/1/2025).

Septian dibunuh oleh anak majikannya yang bernama Abraham Michael, anak dari pengacara Farida Felix.

Diketahui, Septian sempat melerai pertengkaran hebat antara Abraham Michael dan ibunya sebelum akhirnya tewas dibunuh.

Kronologi Kejadian

Adapun, peristiwa tragis itu berawal dari cekcokan rasa kesal pelaku bernama Abraham Michael yang tak terima ditegur korban.

Akibatnya, Septian mengalami luka di bagian dada dan kepalanya

Eko menerangkan cekcok berawal rasa kesal braham yang tak terima ditegur Septian.

“Mungkin ada rasa dongkol atau gimana. Awalnya ditegur terlebih dahulu,” kata Kombes Pol Eko kepada wartawan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved