Suami Bunuh Istri di Lubuklinggau

Sadisnya Sabarudin, Ingin Lukai Ibu Mertua Usai Bunuh Istri di Lubuklinggau, Keluarga : Dihukum Mati

Sabarudin (28 tahun) suami bunuh istri di Lubuklinggau, Sumsel disebut juga berniat melukai ibu mertuanya tak lama setelah menghabisi nyawa korban. 

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/EKO HEPRONIS
Sabarudin (28 tahun) suami bunuh istri di Lubuklinggau, Sumsel disebut juga mengejar ibu mertuanya usai membunuh sang istri. 

"Motifnya cemburu itu, karena selama ini adik saya itu tidak boleh kemana-mana, selalu dicurigai terus oleh pelaku (Sabaruddin)," ungkap.

Pengakuan Susi tersebut berdasarkan cerita adiknya selama ini, bila suaminya itu mempunyai sifat cemburu, setiap suaminya pergi bekerja selalu merasa ada laki-laki lain datang menggoda istrinya.

"Dia pernah curhat suaminya cemburu perasaan dia (pelaku). Ketika kerja banyak orang  yang menggoda istrinya. padahal tidak ada sama sekali," ujarnya.

Akibat penayakit cemburu yang membabi buta itu sampai-sampai almarhum adiknya itu tidak boleh bergaul dengan tetangga termasuk hadir di acara hajatan para tetangga.

"Selama ini hanya bisa di rumah, termasuk hadir acara hajatan juga tidak boleh oleh pelaku, makai make up juga tidak boleh," bebernya.

Kenal di Orgen Tunggal

Susi menyampaikan bila adiknya dan pelaku sudah membina rumah tangga secara sirih kurang lebih sudah dua tahun.

"Itu suami ketiganya adik saya, mereka kenalnya di acara orgen di Megang Sakti (Musi Rawas) karena adik saya itu sering nyanyi," ungkapnya.

Kerap Ribut dan Sudah Berkali-kali Ingin Membunuh Korban

Selama dua tahun membina rumah tangga korban dan pelaku tidak harmonis, namun, keduanya pandai menutupi dengan jarang ribut didepan anak dan ditempat umum.

"Mereka ribut -ribut jarang, tapi kalau ngancam membunuh sudah berkali-kali namun selalu gagal oleh korban," ungkapnya.

Pengakuan adiknya itu dengan Susi saja, bila suaminya itu sudah lebih dari tiga kali mencoba melakukan aksi percobaan pembunuhan, bahkan pernah sampai Sajam menempel dileher.

"Pernah berkali-kali ngancam sudah tiga kali. Bahkan pisau dileher sudah beberapa kali. Yang terencana sudah setahun terakhir, selalu ngambil parang itu," ungkapnya.

Bahkan para tetangga sekitar rumah adiknya itu semuanya tahu, kalau tidak bekerja suaminya itu pekerjaannya mengasah parang dibelakang rumah.

Puncaknya sebelum kejadian saat adiknya itu pergi ke warung, adiknya itu mengaku kurang tidur.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved