Mata Lokal Desa
Sejarah Bendung Perjaya Lokasi Rekreasi Favorit di Martapura OKU Timur Sumsel, Dibangun Era Soeharto
Bendung Perjaya merupakan hasil dari pembangunan yang dilaksanakan pada era Presiden Soeharto di tahun 1991 dan selesai pada tahun 1995.
Penulis: CHOIRUL RAHMAN | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Bendung Perjaya menjadi tempat nongkrong baru di Martapura, OKU Timur, Sumsel.
Selain berfungsi sebagai bendungan, tempat ini juga menawarkan pemandangan alam yang indah dan menjadi tempat wisata yang menarik.
Terutama saat sore hari banyak masyarakat sekitar nongkrong sambil menikmati indahnya pemandangan yang disuguhkan matahari senja yang dipadukan dengan infrastruktur Bendung Perjaya.
Apalagi saat ini sudah memasuki libur natal dan tahun baru (nataru) 2024/2025, Bendung Perjaya ini juga bisa menjadi salah tujuan wisata di Kabupaten OKU Timur.
Bendung ini terletak di Desa Perjaya dan Desa Keromongan, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur, dan memiliki luas area sekitar 120.000 hektar.
Bagian dari jaringan Irigasi Komering ini membendung Sungai Komering sehingga dapat mengairi beberapa daerah di sekitarnya.
Selain itu, Bendung ini memegang peranan penting dalam mendukung sektor pertanian daerah Belitang hingga Kabupaten OKI dan Lampung.
Terletak kurang lebih 7 kilometer dari kota Martapura dan sekitar 200 kilometer dari kota Palembang.
Bendung ini merupakan hasil dari pembangunan yang dilaksanakan pada era Presiden Soeharto di tahun 1991 dan selesai pada tahun 1995.
Pembangunan bendungan ini tidak hanya meningkatkan kapasitas irigasi untuk pertanian.
Tetapi juga menjadi sumber mata pencarian bagi masyarakat sekitar melalui kegiatan perikanan dan pariwisata.
Nama Bendung Perjaya sudah tidak asing lagi, khususnya bagi masyarakat setempat.
Selain berdampak positif bagi sistem pengairan persawahan di OKU Timur, keberadaan Bendungan Perjaya memberikan dampak ekonomi lain seperti nelayan.
Setelah penduduk berburu, beberapa dari mereka menjualnya. Dengan demikian, masyarakat setempat akan mendapatkan penghasilan tambahan.
Setelah warga sekitar mencari ikan dan ada beberapa dari mereka menjualnya.
Ronda Malam Kembali Dihidupkan Warga Tulang Bawang OKU Timur, Bangun Rasa Aman Lewat Kebersamaan |
![]() |
---|
Mengenal Larung Telaga, Tradisi Warga Sugihwaras Musi Rawas, Digelar di Muharram di Danau Gegas |
![]() |
---|
Cerita Warga Desa Remayu Musi Rawas, Banyak Temukan Pecahan Piring-Gelas Peninggalan Belanda & China |
![]() |
---|
Petani di Wonokerto Musi Rawas Ciptakan Alat Tanam Padi Baru, Lebih Irit Biaya dan Panen Lebih Cepat |
![]() |
---|
Ruwatan Bumi di Karang Binangun OKU Timur, Lestarikan Budaya Leluhur dan Pererat Persaudaraan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.