Profil Adi Wibowo, Pemenang Pemilihan Wali Kota Pasuruan 2024 Hasil Suara Lawan Kotak Kosong

TRIBUNSUMSEL.COM - Mengenal sosok Adi Wibowo, pemenang Pemilihan Wali Kota Pasuruan periode 2024-2029 hasil perolehan suara.

Adi Wibowo berpasangan dengan Mokhammad Nawawi nomor urut 01 unggul telak melawan kotak kosong dengan meraih 82 persen suara.

Baca juga: Harta Kekayaan Gus Ipul Dilantik Menteri Sosial Gantikan Risma, Eks Walikota Pasuruan Utang 162 Juta

Profil Adi Wibowo

Adi Wibowo lahir di Temanggung, Jawa Tengah, pada 26 Mei 1980. 

Masa kecil Adi Wibowo banyak dihabiskan di Temanggung. 

Ia memulai pendidikan di SDN 1 Ngemplak, Kandangan Temanggung dan lulus tahun 1992. 

Adi kemudian melanjutkan ke SMPN 1 Kandangan, Temanggung dan lulus pada tahun 1995.

Selepas lulus, Adi hijrah ke Jawa Timur karena mendapatkan panggilan PMDK di Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Negeri Jember ( UNEJ) dan lulus pada tahun 2004.

Ia lalu melanjutkan kuliahnya di Jakarta mengambil S2  di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia (UI) dan meraih gelar magister pada tahun 2008.

l. Selain aktif di kegiatan kemahasiswaan ia juga aktif di organisasi kepemudaan di daerah sampai tingkat nasional. 

Saat menjadi aktivis ini pula ia bertemu dengan Sufir kemudian menikah dan dikaruniai 3 anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan. Ibra, Jibril, dan Alka.

Sebelum terjun ke dunia politik, Adi Wibowo sempat bekerja dan menempati beberapa jabatan strategis. 

Baca juga: Profil Moch Maesyal Rasyid, Calon Bupati Tangerang Terpilih Periode 2024-2029, Mantan Pemain Persita

Ia pernah bekerja sebagai Tim teknis Bappenas (Deputi Bidang Pengembangan Regional dan Otonomi), Tenaga Ahli Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI), dan Tenaga Ahli Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI.

Baru pada tahun 2018 Adi Wibowo memulai karir politik dengan menjadi bagian dari Partai Golongan Karya. 
 
Jiwa organisasi dan aktivis itu pula yang menghantarkannya untuk lebih memaksimalkan peran dengan bergabung di partai politik dan pada Pemilu tahun 2019 terjun mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur.

Sempat menjabat sebagai Ketua PP Angkatan Muda Partai Golkar tahun 2018-2019, Adi Wibowo kemudian diduetkan dengan Gus Ipul pada Pilkada 2020 lalu. 

Pada Pilkada 2020 lalu, Gus Ipul - Adi Wibowo bersaing dengan pasangan Raharto Teno - Hasjim Asari. Setelah melalui pertarungan yang cukup sengit, pada saat pemilihan dimulai pasangan Gus Ipul - Adi Wibowo mampu unggul cukup jauh. 

Gus Ipul - Adi Wibowo berhasil mendapatkan 67,9 persen suara. 

Keduanya kemudian dilantik menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pasuruan pada 26 Februari 2021 lalu.  

Selain sebagai Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi juga sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pasuruan. 

Pada Musyawarah Daerah Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Provinsi Jawa Timur yang berlangsung pada tanggal 28-29 Januari 2022 di Hotel Vasa Surabaya, Adi diberi kepercayaan untuk memimpin SOKSI Provinsi Jawa Timur dan di tetapkan menjadi Ketua Dewan Pimpinan Daerah XII Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI ) Provinsi Jawa Timur Masa Bhakti 2022-2027.

Baca juga: Profil Erwin Wakil Wali Kota Bandung Terpilih 2024-2029, Kader PKB dan Anggota DPRD Kota Bandung

Menang Telak

Kepastian kemenangan paslon tunggal Adi-Nawawi tersebut usai pembacaan Form D Hasil pada Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Hasil Penghitungan Perolehan Suara oleh Komisi Pemilihan Umum Kota (KPU) Pasuruan, Selasa (3/12/2024).

Dari total perolehan Pilwali Kota Pasuruan, paslon tunggal nomor 1, Adi-Nawawi, memperoleh 79.814 suara atau 81,6 persen, sedangkan nomor urut 2, 'kotak kosong', memperoleh 19.228 suara atau 19,4 persen.
 
"Dari empat kecamatan di Kota Pasuruan, paslon Adi Wibowo unggul," terang Nanang Abidin, Ketua KPU Kota Pasuruan, dilansir dari Kompas.com.

Keunggulan suara ANugrah merata di empat kecamatan.

"Dari empat kecamatan di Kota Pasuruan, paslon Adi Wibowo unggul," terang Nanang Abidin, Ketua KPU Kota Pasuruan.

Sedangkan untuk jumlah pemilih yang menggunakan hak pilihnya di TPS sebanyak 103.228 suara.

Adapun rinciannya, suara sah sebanyak 99.402 suara atau 95,9 persen, dan surat suara tidak sah sebanyak 4.246 suara atau 4,1 persen.

"Sedangkan kalau dihitung dari presentase, partisipasi pemilih 67 persen atau turun 8 persen jika dibandingkan Pilwali tahun 2020 lalu," pungkasnya.

Jika dipastikan tidak ada gugatan, selanjutnya KPU akan menindaklanjuti dengan mengeluarkan penetapan calon terpilih.

Waktunya tetap menyesuaikan informasi dari MK.

(*)

Baca berita lainnya di google news