Bocah Tewas di Banyuwangi
Pilu Ibu CNA Bocah SD Ditemukan Tewas di Banyuwangi Kurung Diri Hamil 8 Bulan, Sering Panggil Anak
Sang ibunda yang dalam kondisi hamil 8 bulan masih terisak tangis ditinggal pergi CNA, bocah SD 7 tahun yang tewas di Banyuwangi, mengurung diri
Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
Ia langsung mengajak suaminya, Ahmad Doni Nur, untuk mencari keberadaan anak.
"Saya di kebun di dihubungi juga. Langung saya ke sekolahnya. Karena tidak ada, saya langsung mencari ke jalan utama," terang Sutrisno.
Sementara sang ibu dan beberapa guru menyusuri jalur pulang CNA.
Tanpa di sangka, mereka melihat sepedanya di sungai kecil yang jaraknya sekitar 150 meter dari rumah mereka.
Setelah menyusuri area sekitar, CNA ditemukan dalam kondisi terlentang dengan kepala belakang berlumur darah. Ia tergeletak di tepian tanah berkontur. Meski berpakaian lengkap, celana dalamnya melorot dan acak-acakan.
Tubuh korban langsung dilarikan ke klinik terdekat. Namun, kondisinya tak tertolong. Ia dinyatakan telah tewas.
Jenazah bocah tersebut kemudian dibawa ke RSUD Genteng untuk otopsi pada Kamis ini.
Diberitakan sebelumnya, seorang bocah di Banyuwangi berusia 7 tahun diduga menjadi korban kekerasan seksual dan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Proses penyelidikan oleh Polresta Banyuwangi masih berlangsung, dengan fokus pada tempat kejadian perkara (TKP) dan pemeriksaan saksi-saksi.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Rama Samtama Putra, mengungkapkan bahwa sejumlah barang bukti milik korban, seperti permen, seragam, sepatu, liontin, dan sepeda, telah diamankan dari lokasi penemuan jasad.
"Barang bukti tersebut ditemukan di lokasi yang berbeda-beda. Jadi kami menemukannya tidak dalam satu tempat," ujarnya pada Jumat, 15 November 2024.
Penyidik saat ini menunggu hasil otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban.
Dugaan sementara menyatakan bahwa CNA mengalami kekerasan seksual sebelum dibunuh.
Kombes Rama menekankan pentingnya informasi dari masyarakat untuk mempercepat pengungkapan kasus ini.
Korban diketahui pulang ke rumah sendirian menggunakan sepeda pada Rabu, 13 November 2024.
Setelah tidak kunjung pulang, orang tua CNA mencarinya dan akhirnya jasadnya ditemukan oleh ibunya, Siti Aningsih, yang sedang hamil delapan bulan.
Kombes Rama menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk mengungkap kasus ini dan menangkap pelakunya.
"Secara prinsip, dari inafis dan tim olah TKP sudah cukup. Namun, jika ada permintaan dari orang tua korban, kami akan melihat kemungkinan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut," tambahnya.
Artikel telah tayang di Tribunbanyuwangi.com dengan judul Nelangsa Ibu di Banyuwangi Tahu Putrinya Tewas, Terus Panggil Nama sang Anak, Kondisi Hamil 8 Bulan
(*)
Baca berita lainnya di google news
Bergabung dan baca berita lainnya di saluran WhatsApp Tribunsumsel.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.