Penemuan Mayat Wanita di 3 Ulu

Remaja Hamil Dibunuh di 3-4 Ulu Palembang Keluarga Lihat Kode Jempol Kelingking Saat Korban Dijemput

Hal ini diungkap Davi (16), adik EA saat ditemui di Jalan Panca Usaha Kelurahan 5 Ulu Kecamatan SU I, Palembang.

Penulis: andyka wijaya | Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com/ Handout
Foto EA Semasa Hidup - Remaja Hamil Dibunuh di 3-4 Ulu Palembang Keluarga Lihat Kode Jempol Kelingking Saat Korban Dijemput 

"Dari keterangan adik korban EA pukul 22.00, malam Minggu dijemput oleh dua orang Laki-Laki. Mengunakan motor," ungkapnya. 

Untuk namanya, lanjut Ridaryani, satu pelaku Z (28), yang sudah ditangkap dan satunya diduga saksi M.

"Nah dari keterangan tersangka juga kepada polisi yang kami dapat, saat itu korban ke TKP bersama pelaku M Zulkarnain dan M, lalu M meninggalkan keduanya di TKP," ungkapnya. 

Lalu, Sambung Ridaryani, Elsa hendak meminjam motor pelaku, untuk menyusul M.

"Karena ditinggal bedua bersama pelaku, korban ini meminjam motor pelaku hendak menyusul M, tetapi saat korban meminjam motornya pelaku tidak meminjamkan dan malah marah-marah. Terjadi Cek-cok mulut dari berujung peristiwa itu," katanya. 

Meninggalnya EA, lebih Jauh Ridaryani mengatakan dan berharap pelaku dihukum setimpal dengan perbuatannya.

"Kami tidak terima. Kami keluarga besar berharap pelaku dihukum dengan hukuman setimpal," katanya. 

Baca juga: Kesaksian Keluarga Sebelum EA Wanita Hamil Muda di Palembang Dibunuh, Dijemput 2 Pria di Rumahnya

Baca juga: Sosok EA Wanita Hamil Ditemukan Tewas di 3-4 Ulu Palembang Ternyata Masih 17 Tahun, Pelaku Ditangkap

Korban Pembunuhan

Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution melakukan pemeriksaan luar terhadap jenazah EA. 

"Kondisinya jenazahnya sepertinya sedang hamil karena kami jumpai keluar cairan dan langsung kami cek urinenya. Ternyata positif hamil," ujar dokter Indra, Minggu (10/11/2024).

Usia kehamilan korban diperkirakan masih dalam trimester pertama.

Luka robek pada leher yang cukup lebar hingga memutus saluran nafas membuat korban kehabisan darah dan meninggal dunia.

Menurutnya jika dilihat dari kondisi tubuh jenazah sepertinya, korban sempat melakukan perlawanan.

"Kami jumpai tanda-tanda kekerasan, di leher ada 2 luka robek atau sayatan sehingga sampai saluran napas putus. Ada memar juga di lengan kanan atas serta memar di mata, sepertinya korban sempat melakukan perlawanan," katanya.

Dokter Indra menambahkan, korban diperkirakan meninggal dunia lebih dari 8 jam sebelum sampai di Rumah Sakit Bhayangkara. 

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved