Berita UMKM

Bangkit Usai Pandemi Covid-19, Kedai Kopi Ijat Kopling di Muba Sukses Sajikan Kopi Racikan Nusantara

Dari namanya saja, orang dari luar Sumsel akan bertanya-tanya apa makna dari pemberian nama kedai yang merupakan bahasa lokal setempat.

Penulis: Fajri Ramadhoni | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Fajri Ramadhoni
Kedai Ijat Kopiling Sekayu yang berada di Jalinteng Sekayu-Betung, Kelurahan Kayuara, Kabupaten Muba. 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Dengan banyaknya bermunculan coffee shop yang menyedikana sebagi menu utamanya menggambarkan jika kopi kini tengah menjadi trend hingga pelosok desa.

Berbicara mengenai kedai kopi, ada salah satu tempat unik dan memiliki history kuat yang terletak di kota Sekayu, ibu kota kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumsel yang berjuluk Bumi Serasan Sekate.

Trend minum kopi ini dapat dinikmati dengan santai dan berkualitas jika singgah di sebuah tongkrongan paling ramai, khususnya pada malam hari bernama Kedai Ijat Kopling. 

Dari namanya saja, orang dari luar Sumsel akan bertanya-tanya apa makna dari pemberian nama kedai yang merupakan bahasa lokal setempat.

Merujuk dalam bahasa daerah Sekayu, Ijat bermakna biji sedangkan kopling merupakan singkatan dari 'kopi keliling'.

Menariknya, kedai yang kerap didatangi penikmat kopi dari berbagai kalangan ini memberikan kebebasan terhadap pengunjung untuk beranjak pada pukul berapa pun.

Dalam artian, kedai akan tutup sampai pagi jika memang tak ada lagi orang yang menyesap kopi.

Sempat melemah pada saat pandemi Covid-19 membuat Kedai Ijat Kopling ini hampir mengalami gulung tikar, dikarenakan pembatan jam malam saat itu membuatnya sepi pengunjung dan vakum beberapa saat. 

Menggunakan konsep baru kopi pinggir sawah yang berada di Jalinteng Sekayu-Betung di Kelurahan Kayuara, kini Kedai Ijat Kopling kembali bangkit dari pandemi Covid-19.

Baca juga: Usia Bukan Masalah Dalam Menuntut Ilmu, Puluhan Lansia Gelar Wisuda di Sekolah Lansia Tangguh Muba

Baca juga: Heboh Ikan Tapah Seberat 30 Kg Ditangkap Warga Muba di Sungai Musi, Begini kata Dinas Perikanan

Sang Owner yakni Guntur Yudistira atau biasa disapa Mang Ijat menyebutkan bahwa Ijat Kopling bermula ia berjualan dengan sepeda motor seperti kopi-kopi di Monas Jakarta. Motor tersebut dirinya buat seminimalis mungkin agar sang baristas dapat meracik kopi. 

"Awalnya buka tahun 2020 di awal tahun, dari sana banyak konsumen dan tidak kebagian tempat duduk. Akhirnya saya memutuskan menyewa tempat di Jalan Kolonel Wahid Udin Kayuara pada 2021, baru beberapa bulan buka Covid-19 mulai ramau,"ujarnya.

Saat itu sempat vakum bahkan tidak buka malam karena adanya pembatasan, sedangkan konsumen pagi sedikit.  

"Harus putar otak kita buka sistem Delivery, bagi yang tidak bisa datang kita yang mengantarnya,"ungkapnya.

Alasan dirinya memilih konsep yang mengusung kedai karena kedai merupakan tempat ngopi yang sederhana. Sehingga bisa mengedepankan kedekatan terhadap pelanggan dan pendekatan emosional terhadap pelanggan secara kekeluargaan.

"Kami mengedepankan ngobrol dan santai. Intinya, pengunjung kedai itu orang-orang yang butuh ketenangan dan ngobrol. Bahkan ada beberapa pelanggan hanga menunjukkan jempol saja kita sudah tahu apa yang ia pesan,"ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved