Berita Viral

Kondisi 3 Siswa di Pandeglang Dipulangkan Gegara Nunggak SPP Rp42 Juta, Belajar Lewat YouTube

Ketiga siswa di Pandeglang, Banten kini belajar di rumah setelah dipulangkan paksa pihak sekolah gegara nunggak SPP.

Penulis: Laily Fajrianty | Editor: Weni Wahyuny
Youtube tvOneNews
Ketiga siswa di Pandeglang, Banten kini belajar di rumah setelah dipulangkan paksa pihak sekolah gegara nunggak SPP. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Ketiga siswa di Pandeglang, Banten kini belajar di rumah setelah dipulangkan paksa pihak sekolah gegara nunggak SPP.

Ketiga siswa ini dipulangkan paksa langsung diantar oleh gurunya.

Usut punya usut rupanya kejadian ini terjadi sejak April 2024 lalu, saat hari pertama masuk sekolah setelah libur Idul Fitri 2024.

Lantas bagaimana kondisinya kini ?

Defi Fitriani, ibu tiga siswa membeberkan, kondisi dari ketiga anaknya saat ini.

Diketahui mereka sedih lantaran sudah tidak masuk sekolah selama 6 bulan lamanya.

Meskipun demikian, Defi dan suaminya terus memberikan dukungan agar anak-anaknya tetap semangat belajar. 

Tak hanya itu, bahkan Defi rela belajar dari TikTok dan YouTube mengenai penerapan pembelajaran Kurikulum mereka agar bisa mengajar anaknya di rumah.

"Saya memberikan pembelajaran di rumah," tegasnya.

Adapun ketiga siswa ini, yakni Faeza (11), Farraz (10), dan Fathan (7) yang bersekolah di Yayasan Islamic Centre Herwansyah (ICH), Pandeglang.

Baca juga: Perasaan Saya Hancur,Tangis Defi Ibu 3 Siswa di Banten Anak Dipulangkan Paksa Gegara Nunggak SPP 

Penyebab Tunggakan SPP

Selain itu, Defi dalam kesempatannya juga menjelaskan terkait tunggakan pembiayaan sekolah sebanyak Rp 42 juta.

Ia menguraikan, tunggakan tersebut tidak hanya SPP. Namun,  juga terkait uang pembangunan, seragam, hingga buku-buku pelajaran.

Ketiga siswa di Pandeglang, Bante dipulangkan guru karena menunggak SPP capai Rp42 juta.
Ketiga siswa di Pandeglang, Bante dipulangkan guru karena menunggak SPP capai Rp42 juta. (Youtube Metro TV)

Sedangkan biaya SPP per bulan, anak pertama sebanyak Rp 350 ribu, anak kedua sebanyak Rp 300 ribu, dan anak terakhir Rp 250 ribu.

Defi mengaku awalnya ketiga anaknya tidak dikenai biaya karena masih keluarga pemilik yayasan.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved