Listrik Padam di Sumsel

Warga Lubuklinggau Keluhkan Sering Mati Lampu Berjam-jam, Berharap Perbaikan di Peringatan ke-79 HLN

pada peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) ke 79 ini, masih banyak masyarakat lubuklinggau yang mengeluhkan sering mati lampu.

|
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Shinta Dwi Anggraini
sripoku
Ilustrasi Listrik Padam -- Warga di Kabupaten Lubuklinggau mengeluhkan sering terjadinya listrik padam hingga berjam-jam. Berharap ada perubahan di momen ke 79 tahun Hari Listrik Nasional (HLN). 

Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis

 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Hari Listrik Nasional (HLN) diperingati setiap tahun pada tanggal 27 Oktober.

Tahun ini, peringatan ke-79 tahun HLN jatuh pada Minggu 27 Oktober 2024.

Namun, di Kota Lubuklinggau Sumsel, pada peringatan HLN kali ini, masih banyak masyarakat yang mengeluhkan layanan PLN Lubuklinggau.

Salah satunya yang paling sering dikeluhkan masyarakat, pemadaman listrik yang sering berlangsung lama.

Banyak sekali warga mengeluh karena terjadi pemadaman dan tanpa pemberitahuan kepada masyarakat.

Lina Warga Jukung Kecamatan Lubuklinggau Selatan I berharap pada momen hari PLN ini tidak ada lagi pemadaman secara mendadak.

"Harapannya tidak ada lagi mati lampu secara mendadak, wilayah kami ini tidak ada hujan atau atau apa tiba-tiba mati lampu terus," ungkap Lina pada wartawan.

Menurut Lina layanan PLN untuk wilayah Jukung belum bisa dikatakan baik, karena seringnya pemadaman yang berlangsung lama hingga memakan waktu berjam-jam.

"Pernah waktu itu hampir 10 jam lebih, dimana hampir semua wilayah Lubuklinggau hidup, tempat kami malah mati, terutama setiap sore paling sering mati lampu," ungkapnya. 

Ditambah apabila terjadi hujan angin, hampir dipastikan wilayah mereka paling sering mati lampu, tak tanggung-tanggung apabila sudah padam kadang sampai tengah malam.

"Hujan angin saja sebentar listrik langsung padam, bisa dipastikan kadang sampai tengah malam baru hidup," ujarnya.

Akibat dampak seringnya terjadi pemadaman membuat sejumlah perabotan rumah tangga mengalami kerusakan.

"Kalau perabotan rumah tangga yang rusak banyak, terutama yang paling sering di wilayah kami ini TV rusak, padahal TV ini salah satu hiburan kami masyarakat," ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved