Semburan Gas dari Sumur di OKU

Semburan Gas yang Terjadi di Sumur Bor di OKU Disebut Dinas ESDM Sumsel Sebagai Jenis Gas Dangkal

Dikatakan Murry, pihaknya sudah mengambil sampel lumpur dan air sumur di lokasi untuk diperiksa di laboratorium di Palembang.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Slamet Teguh
SRIPOKU/LENI JUWITA
Petugas Dinas ESDM Sumsel mendatangi sumur bor milik Arief Mustofa warga OKU yang mengeluarkan semburan gas. 

TRIBUNSUMSEL.COM, BATURAJA - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumsel melalui Kepala Cabang Dinas Regional 6 Dinas ESDM Sumsel Murry Alfiansyah SSTP menduga gas yang ditemukan di sumur bor milik Arif merupakan jenis gas dangkal.

Hal itu dikatakan Murry setelah meninjau lokasi untuk  mengambil sampel air sumur bercampur gas di  OKU Jumat (27/9/2024).

Dikatakan Murry, pihaknya sudah mengambil sampel lumpur dan air sumur di lokasi untuk diperiksa di laboratorium di Palembang.

Dari pengamatan gas yang timbul di sumur milik Arif Mustofa (33) di Dusun V Desa Lubuk Batang Baru Kecamatan Lubuk Batang merupakan jenis gas dangkal  yang terbentuk dari organisme rawa daerah lembab.

Gas  dangkai ini  terawetkan berubah jadi gas  metanik, peristiwa seperti ini kata Murry  sudah umum terjadi dan ditemukan di daerah basah di Indonesia.

Gas jenis ini dengan jaringan karbon terpendek paling mudah habis oleh oksigen.

Baca juga: Cerita Arif Warga OKU Gali Sumur Bor untuk Usaha Galon Keluar Semburan Gas, Terpaksa Cari Titik Baru

Baca juga: Warga di OKU Gali Sumur untuk Usaha Galon Malah Muncul Semburan Gas, Dinas ESDM Segera Cek Lapangan

Gas jenis ini ada di titik-titik  tertentu tapi pihaknya belum belum bisa menyimpulkan teporary,

“Kalau memang lama bisa dimanfaatkan, bisa ekspolrasi,  tapi belum bisa dipastikan karena saat ditinjau ke lokasi gasnya kadang besar kemudian mengecil,” kata Murry.

Kalau komerisalnya kecil, tegangannya rendah tidak menguntungkan dan tidak layak komersial, namun bisa dimanfaatkan untuk rumah tangga.

Dengan dipasang separator (alat berbentuk tabung) dan memiliki tekanan yang berfungsi untuk memisahkan dua zat (air dan minyak) atau tiga jenis zat  (air, minyak dan gas). Lalu dibangun tengki gas (penampun gas) kalau memang cadangannya banyak.

Dikesmepatan itu Murry mengatakan,  pihaknya melalui Kabid Energi sudah melapor ke K3  SKK Migas untuk diperiksa sumur bos bercampur gas di Lubuk Batang.

“Nanti kalau sudah ada hasil dari laboraorium kita informasikan,” kata Murry. 

 

 

Baca Berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung Dalam Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved