Pembunuhan Bocah di Cilegon

Ibu Bocah Cilegon yang Dibunuh 5 Tersangka Curhat Soal Utang 5 Tahun Tak Dibayar & Pinjam Pinjol

Cerita Amelia Pransisca, ibu bocah di Cilegon yang diculik dan dibunuh lwajah di lakban sebut dua dari lima tersangka punya utang Rp50 juta.

Youtube tvOneNews
Cerita Amelia pransisca, ibu bocah di Cilegon yang diculik dan dibunuh lima tersangka wajah di lakban sebut dua dari lima tersangka punya utang Rp50 juta. 

Kendati demikian, Amelia mengatakan dirinya tetap mendesak Saenah dan Rahmi untuk melunasi utang pinjol tersebut.

Namun utang tak kunjung di bayar hingga akhirnya nekat melakukan aksi keji membunuh anak Amelia.

"Saya tetap terus menagih. Karena di pinjol itu kan ada tanggal-tanggal jatuh temponya, saya selalu bilang sebelum jatuh tempo itu (untuk dibayar utangnya)," tuturnya.

Baca juga: Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun di Cilegon Awalnya Incar Ibu Korban, Rencanakan Aksi 1 Bulan

Pengakuan 3 Tersangka

Sementara, pengakuan tiga dari lima tersangka kasus penculikan dan pembunuhan bocah di Cilegon yang tewas wajah di lakban.

Ketiga tersangka itu berinisial SA (38), RH (38) dan EM (23). 

Kepada awak media, Saenah otak dibalik pembunuhan mengakui bahwa dirinya telah melakukan kekerasan dan dugaan pembunuhan terhadap korban APH. 

Alasan dirinya membunuh korban, lantaran merasa kesal dengan ibu korban berinisial A. 

"Saya dendam terhadap Amelia, saya kurang suka dengan sikap nya, karena dia selalu mengajak RH," ujarnya saat di Polres Cilegon, Senin (23/9/2024). Dikutip dari Tribunbanten.com 

Sebagaimana diketahui, motif dari insiden pembunuhan itu selain persoalan utang piutang dan sakit hati terhadap ibu korban. 

Motif lain adalah karena adanya hubungan terlarang atau penyimpangan seksual antara tersangka SA dan RH. 

Tersangka SA mengaku cemburu karena RH dekat dengan ibu korban. 

"Iya betul, saya cemburu (RH dekat dengan ibu korban,-red)," ungkapnya. 

Dalam insiden kekerasan yang dilakukan terhadap korban, SA mengakui bahwa dirinya yang telah membuat korban hingga tidak bernyawa.

Mulai dari melilit korban menggunakan lakban, memukul korban menggunakan shock breaker hingga menutup wajah korban menggunakan bantal. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved