Teks Puisi G30S PKI 'Mata Luka Sengkon Karta' Karya Peri Sandi Huizche

'Mata Luka Sengkon Karta' karya dari Peri Sandi Huizche salah satu puisi yang pernah populer dan viral di media sosial.

Editor: Abu Hurairah
YOutube/Fadli Zon Official
Teks Puisi G30S PKI 'Mata Luka Sengkon Karta' Karya Peri Sandi Huizche 

Aku bangga dengan para pahlawan
Sebagaimana aku bangga kepada diriku sendiri
Bangga dengan tulusnya mereka atas pengorbanan
Dan bangga telah menjadi bagian dari negeri

Kebanggaan ini tidak cukup dengan kata-kata
Aku harus terus belajar dan senantiasa berdoa
Berjuang untuk kebahagiaan keluarga
Juga tulus mengabdi untuk kejayaan negara

Karya: Ozy V. Alandika

Puisi Bulan Merah

Matanya memerah
apakah ini angkara
ia dibakar matahari siang tadi
teriknya jelasnya membuatnya perih
Di selimut bergulung kepekatan malam
ia menimbun dendam
siang nanti
saat kau terlena wahai mentari
kan kuajak mendung mengkerudungi
hingga tuhanmu bersembunyi
ya, sekelumit kisah tersiksa
saat itu warnanya hanya darah
30 S PKI menyilat negeri
jelas genangnya masih kurasa hingga kini

Tapi, seperti bola salju
salah dan benar ada di abu-abu
politik senjata tanpa sekutu
jenderal-jenderal tenggelam di sumur kemudian
kaku

Lantas secuil hati resah
apakah ini karenamu pki
atau deret sejarah di kebiri
belokan dan turunannya tajam sekali
salah membaca
masuk jurang terhempas opini

Hanya doa dan pasrah kezdat tertinggi
ya robbi akhirkan segala trauma ini
berhentilah tuk saling menyalahkan
bulan merah nampak masih menari indah
dalam sinarannya
walau di tengah malam

Aku berkaca padamu
bulan merah yang tak pernah jemu
aku rindu pelukan mesra saudaraku

BKA
Batavia, 01 Oktober 2015

Puisi Revolusi

Tetesan air mataku sebening zam-zam
Mengalir bagai air terjun sigura-gura
Di kala jasad bersemayam di lubang buaya
Tak akan terhindarkan, para pahlawan gugur di medan perang
membela tanah air atas kekejaman para pengkhianat bangsa, Kᥱparat...

Darah-darah mengalir
tercecer di tanah kering

Seiring jiwa tak akan sirna sepajang perjuangan para pahlawan ...revolusi demi bangsa
Meskipun tulang belulang merapuh di tanah tak bersuluh
Aku tetap berjuang...

Sepanjang napas mendengung di udara Tuhan
Jika Tuhan sudah mulai bosan atas kekejaman dunia menguasai ...tahta kerajaan

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved