Dengar Aspirasi Komunitas di Sumsel, Sandiaga Uno Ungkap Potensi Desa Bisa Jadi Destinasi Wisata

Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rachmad Kurniawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mendengarkan aspirasi dan keinginan berbagai komunitas di Sumsel. Peran komunitas yang langsung terjun ke lapangan sangat memiliki kontribusi terhadap naiknya perekonomian di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. 

Tak hanya komunitas yang ada di perkotaan, membangun pariwisata dan ekonomi kreatif bisa dilakukan oleh komunitas yang ada di pelosok desa Kabupaten di Sumsel.

"Kami melihat literasi kita harus terus ditingkatkan terutama di pedesaan, salah satu caranya adalah menjadikan desanya sebagai tempat wisata. Saya yakin setiap desa juga memiliki daya tarik wisata," ujarnya saat mengisi acara Nemuin Komunitas (Netas) di Taki Coffee & Eatery, Minggu (15/9/2024).

Beragam aspirasi yang disampaikan komunitas di Sumsel membuka peluang usaha dan lapangan pekerjaan. Aspirasi dari pegiat nanti akan kami tuangkan dalam program kolaboratif membuka peluang usaha karena ada badai PHK dimana-mana.

"Komunitas memiliki peran, dimana komunitas ini mereka langsung di lapangan menggeluti sesuai dengan ketertarikan mereka. Selama ini tidak ada yang menseriusi aspirasi kawan-kawan komunitas kita ingin mereka menjadi bagian dari pengambilan kebijakan," katanya.

Berdasarkan data yang dihimpun Kemenparekraf jumlah wisatawan mancanegara (wisman) tahun ini yang datang ke Indonesia sudah mencapai 7,75 juta orang. Jumlah tersebut adalah tertinggi yang pernah dicapai.

Masih menjadi PR bagi pariwisata Indonesia yang memiliki target 1,2 miliar kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara. 

"Untuk tahun ini baru 600 juta wisatawan, kita masih ada PR dari target sebanyak 1,2 miliar wisatawan di tahun ini. Sekarang Kemenparekraf sedang dalam proses untuk bisa menghadirkan 14,3 juta wisatawan mancanegara, " ujarnya 

Lanjut Sandiaga, ekonomi kreatif Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju lainnya. 

"Ekonomi kreatif di Indonesia berada di peringkat 3 besar dunia dari berbagai bidang," imbuhnya. 

Diketahui, bahwa tiga negara yang masuk peringkat 3 besar itu adalah Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Indonesia.

Pimred Sriwijaya Post-Tribun Sumsel Yudie Thirzano yang turut diundang di kegiatan NETAS, menilai dukungan untuk pariwisata Sumsel terlihat dengan adanya komunitas-komunitas.

"Kami media melihat dukungan pariwisata Sumsel dengan munculnya semangat kawan-kawan komunitas, ini membuka optimisme kalau Sumsel akan lebih maju lagi ke depannya di bidang pariwisata. Kami berharap juga Sumsel mendapat manfaat yang lebih dari Jalan Tol," katanya.

(*)