Berita UMKM

Harga Kopi di Pagar Alam Tembus Rp 70 Ribu Perkilo, Petani Kini Mulai Serius Kelola Kebun Kopinya

Harga Kopi di Pagar Alam Tembus Rp 70 Ribu Perkilo, Petani Kini Mulai Serius Kelola Kebun Kopinya

Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Slamet Teguh
Sripoku.com/ Wawan Septiawan
Asisten II Kota Pagar Alam Dawam saat mengecek langsung proses penjemuran Kopi dengan kualitas baik. 

Laporan Wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan

TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM - Saat ini harga jual hasil panen Kopi di Kota Pagar Alam terus membaik.

Bahkan tanaman kopi dinilai menjadi komoditi dengan nilai ekonomis tinggi sejak harganya melambung menjadi Rp60.000 sampai Rp70.000.

Untuk itu, masyarakat Pagar Alam yang mayoritas merupakan petani kopi, saat ini semakin serius mengembangkan dan mengelolah perkebunan kopi. 

Dengan hal ini diharapkan hasil panen setiap tahunnya akan terus bertambah.

Seperti yang dilakukan warga Desa Tebat Benawa yang baru saja menerima bantuan rumah kopi dari PT PUSRI.

Hal ini menunjukan jika tanaman Kopi ini menjadi perhatian banyak pihak terutama kopi Pagar Alam.

Baca juga: Harga Kopi Turun Dratis Jadi Rp 62 Ribu per Kg, Petani di Pagar Alam Gerak Cepat Jual Hasil Panen

Baca juga: Tingkatkan Produksi Kopi Pagar Alam Lewat Klon Unggul Sambung Pucuk, Pemkot Launcing Aplikasi Stepi

Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah (Setda) kota Pagar Alam, Dawam mengatakan, pertanian dan pariwisata merupakan nilai jual tersendiri bagi Kota Pagar Alam, terutama kopi yang menjadi salah satu identitas daerah yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Hal ini menjadi modal penting dalam membangun sektor ekonomi Kota Pagar Alam.

Adapun jenis kopi yang banyak ditemui di Kota Pagar Alam yakni kopi robusta, sehingga menjadi yang paling populer dikembangkan di Kota Pagar Alam, selain karena faktor topografi, juga secara perawatan pengembangan dan ketahanan terhadap hama lebih tinggi dibanding jenis kopi lainnya.

"Saya mewakili Pemerintah Kota Pagar Alam sangat mengapresiasi dan menyambut baik peresmian program Kopi Tebat Benawa Kota Pagar Alam ini, yang mana selain meningkatkan hasil produksi kopi, juga tetap mempertahankan kelestarian lingkungan kita ini," ujar Asisten Walikota.

Hal tersebut, lanjutnya, dengan berkomitmen melestarikan hutan adat Mude Ayik Tebat Benawa, menyukseskan program perhutanan sosial untuk pengelolaan sumber daya hutan secara berkelanjutan, menguatkan kelompok usaha perhutanan sosial di Kota Pagar Alam, serta memberdayakan dan meningjatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Hutan Adat Mude Ayik Tebat Benawa.

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

 

 

 

 

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved