Pembunuhan di Ogan Ilir

6 Fakta Pembunuhan Ita Anggraini, Dihabisi Pacar, Jasad Dibuang di Bawah Jembatan Pesona Ogan Ilir

Sederet fakta-fakta Ita Anggarani (46) ditemukan tewas mengapung dibawah jembatan Pesona Tanjung Senai, Ogan Ilir, dibunuh pacar.

TribunSumsel
Akmaludin membunuh pacarnya sendiri, Ita Anggarani (46) lalu membuang jasad korban di bawah jembatan Pesona Tanjung Senai, Ogan Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sederet fakta-fakta Ita Anggarani (46) ditemukan tewas mengapung dibawah jembatan Pesona Tanjung Senai, Ogan Ilir, dibunuh pacar.

Diketahui, penemuan mayat ini berawal dari informasi warga yang sedang nongkrong di Jembatan Pesona pada Senin (19/8/2024) petang sekira pukul 18.00 WIB.

Berikut sederet fakta-faktanya:

1. Berawal Cekcok

Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Ilham mengungkapkan, korban dan tersangka rupanya berpacaran.

kejadian pembunuhan itu terjadi berawal dari tersangka dan korban terlibat cekcok namun tak dijelaskan apa penyebabnya.

"Mereka ada hubungan, iya (pacaran). Lalu ketemuan hari Sabtu malam," ungkap Ilham kepada wartawan di Indralaya, Kamis (22/8/2024).

Ita Anggraini wanita ditemukan tewas di bawah Jembatan Pesona Ogan Ilir ternyata dibunuh Akmaludin yang merupakan pacarnya sendiri.
Ita Anggraini wanita ditemukan tewas di bawah Jembatan Pesona Ogan Ilir ternyata dibunuh Akmaludin yang merupakan pacarnya sendiri. (KOLASE TRIBUN SUMSEL)

                            
2. Dibunuh Pakai Pisau

Hasil penyelidikan polisi, korban pembunuhan bernama Ita Anggraini (46 tahun) dibunuh di sebuah perkebunan tak jauh dari kediaman tersangka.

Korban dihabisi dengan cara ditusuk menggunakan pisau pada Sabtu (17/8/2024) malam sekira pukul 23.30.

Tersangka lalu mengangkut jasad korban menggunakan sepeda motor dan membawanya Jembatan Pesona Tanjung Senai.

"Jasad korban didudukkan di bagian depan motor, dibawa ke Jembatan Pesona malam itu juga," ungkap AKP Ilham.

Baca juga: Ita Anggraini Ternyata Dibunuh Pacar, Sakit Hati Hingga Jasadnya Dibuang di Bawah Jembatan Pesona OI

3. Motif Sakit Hati

Akmaludin (51 tahun) pelaku yang juga pacar korban mengaku sakit hati dengan kata-kata kasar kekasihnya tersebut.

Kapolres Ogan Ilir AKBP Bagus Suryo Wibowo, melalui Kasat Reskrim AKP Muhammad Ilham mengungkapkan, tersangka memiliki hubungan dengan korban.

"Menurut tersangka, korban mengumpat dengan bahasa atau kata-kata yang kasar. Sehingga tersangka emosi dan muncul niat untuk membunuh korban," terang Ilham.

Ita Anggraini korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan mengambang di bawah Jembatan Pesona, Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir.
Ita Anggraini korban pembunuhan yang jasadnya ditemukan mengambang di bawah Jembatan Pesona, Tanjung Senai, Kabupaten Ogan Ilir. (TRIBUNSUMSEL.COM/RACHMAD KURNIAWAN)

4. Jasad Dibuang Bawah Jembatan

Untuk menghilangkan jejak, tersangka mengikat jasad korban dengan batu.

Jasad wanita tersebut lalu dilempar ke Sungai Kelekar oleh tersangka.

"Setelah pembunuhan itu, tersangka juga menguasai sepeda motor korban," terang Ilham.

5. Korban Masih Punya Anak SD

Tewasnya Ita Anggraini yang menjadi korban pembunuhan di Ogan Ilir menyisakan duka mendalam di benak keluarga.

Sebelumnya, sesosok mayat wanita tanpa identitas ditemukan mengapung di Sungai Kelekar, persismya di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai Indralaya, Ogan Ilir.

Belakangan diketahu, jenazah tersebut adalah Ita Anggraini yang tercatat sebagai warga Lorong penggawa hasan, Kelurahan Kutaraya, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Dia adalah ibu empat orang anak yang bekerja di warung pecel lele di Ogan Ilir untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

Keluarga merasa iba dengan anak-anak Ita, apalagi anak ketiganya masih bersekolah kelas 3 SMK dan yang terakhir baru duduk di kelas 5 SD.

Asni (49) kakak Ita mengatakan, dirinya masih tak percaya dengan apa yang menimpa sang adik.

"Saya sangat syok saat mendengar kabar kalau adek saya menjadi korban pembunuhan tragis hingga terdapat luka-luka lebam di tubuhnya," ungkapnya saat ditemui pada Rabu (21/8/2024) siang.

Menurutnya, jenazah korban sudah dimakamkan di pemakaman umum Kelurahan Kutaraya kemarin sore.

"Sudah diamankan kemaren disini, dan sejak tadi malam kami gelar  tahlilan sampai besok malam," ungkapnya.

Dijelaskan Asni, almarhumah miliki 4 orang anak yang ditinggalkan.

Di mana untuk anak pertama dan kedua telah bekerja di provinsi Lampung. Sedangkan anak ketiga bersekolah kelas 3 SMK dan yang terakhir baru duduk di kelas 5 SD.

"Saya juga bingung gimana nasib anak-anaknya yang masih sekolah. Semoga saja bisa lanjut dan jalani hidup seperti biasanya," tuturnya, dengan mimik muka sedih.

Dengan adanya kejadian ini, Asni meminta kepada aparat kepolisian agar tersangka dapat dikenakan hukum yang setimpal dan tidak di berikan ampun lagi.

"Saya mau pelaku yang membunuh adik saya diberikan hukuman seumur hidup ataupun hukuman mati. Saya tidak ikhlas kalau cuma dijerat 7 atau 10 tahun penjara," ungkapnya.

"Pokoknya saya minta seadil-adilnya, perbuatan ini harus dibalas setimpal," pungkasnya.

6. Keluarga Tahu Kabar dari Medsos

Kepedihan mendalam sangat dirasa anak Ita Anggraini (46 tahun) saat mengetahui ibunya ditemukan tak bernyawa dalam kondisi mengambang di bawah Jembatan Pesona Tanjung Senai, Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir.

Apalagi keluarga mengetahui hal tersebut dari sosial media sehingga sontak saja membuat perasaan mereka bercampur aduk tak karuan.

Ita tercatat sebagai warga Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).

Fitri (17) anak ketiga ita mengatakan, terakhir kali bertemu saat ibunya berpamitan akan berangkat bekerja seperti biasanya sebagai pelayan warung pecel lele yang ada di Kecamatan Tanjung Raja, Ogan Ilir.

"Setiap beberapa hari sekali pulang ke rumah dan kebetulan hari Kamis pagi minggu kemaren ibu saya ini  pulang. Selanjutnya di sore harinya ibu pamit lagi untuk berangkat bekerja dan terakhir berkomunikasi Jum'at lalu dan tidak adalagi," ungkapnya saat ditemui, Rabu (21/8/2024). 

Selanjutnya di hari Senin (19/8/2024) lalu, masih belum ada kabar apakah orang tuanya akan pulang ke rumah.

"Waktu itu kakak perempuan saya tanya apakah ibu sudah pulang hari ini, saya ngomong kalau belum pulang," 

"Saat saya chat nomer ibu sudah tidak aktif lagi dan sewaktu ditelpon ke nomor biasa ternyata tidak dapat terhubung juga," ujarnya

Di hari yang sama, Fitri mendapat kiriman video dari media sosialnya. 

Di sana terdapat poto sesosok jenazah wanita yang mengambang sembari terikat tali di jembatan penyebrangan di Tanjung Senai.

"Sewaktu saya lihat video memang mirip sekali muka korban dengan ibu saya. Apalagi ada gelang yang memang sering dipakai," bebernya.

Guna mencari tahu informasi lebih lanjut, Fikri bersama kakak perempuannya segera menanyakan kebenaran hal tersebut.

"Waktu itu ayuk saya sedang telponan dengan pacarnya dan kebetulan orangtua cowoknya itu bekerja di rumah sakit di Indralaya," 

"Jadi dicari tahu lebih dalam dan pas dilihat di tanda aksesoris yang digunakan oleh korban. Memang benar kalo jenazah itu ibu saya," sebutnya.

Baca juga berita lainnya di Google News

Ikuti dan Bergabung di Saluran Whatsapp Tribunsumsel.com 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved