2 Nenek di Muratara Bingung Dibuatkan Akta Kematian Padahal Masih Hidup, Bakal Bawa ke Jalur Hukum

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Warga di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) dibuat heboh dengan kisah dua nenek yang bercerita dibuatkan akta kematian padahal masih hidup. 

Kedua nenek itu sedih karena dengan adanya akta kematian itu mereka khawatir tak bisa lagi mendapat untuk berobat dan yang lainnya dari pemerintah karena sudah dinyatakan meninggal dunia. 

Dua nenek tersebut bernama Nurhati (70 tahun) dan Sema (79 tahun), warga Desa Embacang Lama, Kecamatan Karang Jaya, Muratara.

Nenek Nurhati menceritakan awalnya mendapat informasi bahwa ada akta kematian yang baru saja diterbitkan atas nama dirinya. 

Akta kematian itu belum diambil masih di kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Muratara. 

"Kami dibuatkan orang surat kematian, padahal kami masih hidup," kata Nenek Nurhati, dikutip TribunSumsel.com, Sabtu (17/8/2024). 

"Surat itu ada di kantor Capil," timpal Nenek Sema mendampingi Nenek Nurhati bercerita. 

Dua wanita lansia ini mendapat informasi ada akta kematian atas nama mereka diberi tahu oleh kepala dusun setempat. 

Kepala dusun bertanya kepada mereka apakah sedang membuat akta kematian. 

Sebab dokumen atas nama mereka itu telah dicetak, tinggal diambil di kantor Disdukcapil. 

"Kami terkejut, untuk apa buat surat kematian, kami masih hidup," kata Nenek Nurhati. 

Dia tidak tahu siapa orang yang mengajukan pembuatan akta kematian atas nama dirinya itu. 

"Kami tidak tahu siapa yang buatkan, untuk apa, yang pasti kami masih hidup, ini masih sehat," ujarnya. 

Nenek Nurhati merasa tidak senang atas kejadian ini dan berniat melapor ke penegak hukum.