Karhutla di Sumsel

Karhutla Sampai Merembet ke Kebun Karet Warga di Tanjung Sari 2 OKI, Lahan Seluas 1 Hektare Hangus

Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai merambah area kebun milik warga di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Penulis: Winando Davinchi | Editor: Slamet Teguh
Dokumen
Kebakaran juga merembet ke kebun karet milik salah satu warga di Desa Tanjung Sari 2, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir. 

TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG -- Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) mulai merambah area kebun milik warga di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan kondisi ini menyebabkan masyarakat merugi.

Disisi lain, tim pemadam kebakaran berupaya untuk menjinakkan api agar tidak membesar dan menyebar luas. 

Kebakaran juga merembet ke kebun karet milik salah satu warga di Desa Tanjung Sari 2, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir.

"Memang benar terjadi kebakaran dilahan-lahan gambut tanama karet, semak belukar dan brondong milik perorangan. Dengan luasan 1 hektar," kata Kepala Manggala Agni Daops Sumatera XVII/OKI, Edi Satriawan dihubungi Selasa (13/8/2024) siang.

Dijelaskan, untuk peristiwa karhutla telah terjadi sejak dua hari terakhir dan saat ini petugas masih terus melakukan pemadaman lanjutan.

"Kami memadamkan api dengan cara mapping up di areal hijau dan hitam dengan menurunkan satu unit mobil operasional pengangkut,"

"Selanjutnya mesin watermark mini stalker, peralatan pendukung lainnya dan mengandalkan air kanal milik perusahaan," ungkapnya.

Baca juga: Kapal Pembawa Sawit di Sungai Menang OKI Dirompak 30 Orang, Ambil 4,9 Ton TBS, 2 Pelaku Ditangkap

Baca juga: Hasil Pemekaran, Cahaya Lempuing, Mesuji Indah dan Mesuji Selatan Bakal Jadi 3 Kecamatan Baru di OKI

Menurutnya, pemadaman berhasil dipadamkan seluas satu hektar tapi jumlah luas lahan yang terbakar belum diketahui.

Petugas masih akan berjibaku memadamkan api.

"Kalau lokasinya lumayan jauh dari pemukiman masyarakat dan semoga saja api bisa dipadamkan sesegera mungkin. Agar tak meluas ke lahan lainnya," sebutnya.

Edi menyebut belakangan memang sudah tidak lagi terjadi hujan dan permukaan air yang berada di lahan gambut juga sudah surut.

"Maka yang harus dilakukan agar lahan gambut terbakar ini segera dipadamkan dan memastikan api memang betul-betul padam," 

"Butuh waktu cukup lama jika gambut sudah terbakar karena asapnya sangat tebal. Karena permukaan air yang berada di lahan gambut jauh berkurang," urainya.

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung bersama saluran whatsapp Tribunsumsel.com

 

 

 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved