Pilkada Ogan Ilir 2024

Lima Parpol Dukung Panca-Ardani di Pilkada Ogan Ilir 2024, Wahyudi Siap jadi Penantang

Pasangan calon petahana ini mengantongi lima Surat Keputusan (SK) dukungan dari lima parpol yakni Gerindra, NasDem, PKS, Demokrat dan Golkar.

Editor: Slamet Teguh
Dokumen Pribadi
Pasangan Panca-Ardani saat akan mendaftar bakal calon bupati dan wakil bupati ke sejumlah partai politik pada awal Mei lalu. 

TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Dua pekan jelang pendaftaran calon bupati dan wakil bupati pada Pilkada Ogan Ilir 2024, pasangan Panca-Ardani sejauh ini jadi yang terdepan dalam hal dukungan.

Pasangan calon petahana ini mengantongi lima Surat Keputusan (SK) dukungan dari lima parpol yakni Gerindra, NasDem, PKS, Demokrat dan Golkar.

Kelima parpol tersebut total mendapat 25 kursi pada Pemilu 2024 di Ogan Ilir, dengan rincian Gerindra 12 kursi, NasDem lima kursi, PKS empat kursi, Demokrat tiga kursi dan Golkar satu kursi.

Berdasarkan Peraturan KPU (PKPU) Nomor 8 Tahun 2024 tentang Pencalonan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota, Panca-Ardani telah melampaui perolehan kursi dukungan parpol untuk maju Pilkada Ogan Ilir.

Pada Pasal 11 PKPU tersebut dijelaskan tentang syarat paslon cabup-cawabup yang maju Pilkada.

Untuk Ogan Ilir, paslon harus didukung partai yang memperoleh minimal delapan kursi pada Pileg 2024.

"Jumlah delapan kursi merupakan 20 persen dari 40 kursi anggota DPRD yang terpilih pada Pileg kemarin," papar Ketua KPU Ogan Ilir, Masjidah, Sabtu (10/8/2024).

Dengan perolehan 25 kursi pada pasangan Panca-Ardani, artinya sudah meraup 60 persen atau tiga kali lipat dukungan dari batas minimal kursi yang ditetapkan.

Dijelaskan oleh Masjidah, jika suatu partai mendapatkan kurang dari delapan kursi pada Pileg 2024, maka harus berkoalisi dengan partai lain untuk mencapai jumlah yang ditentukan.

"Intinya, paslon tersebut harus mendapat dukungan dari partai yang mendapat minimal delapan kursi," jelas Masjidah.

Di Ogan Ilir, jadwal pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati sedang disosialisasikan oleh KPU.

Masjidah mengatakan, pengumuman pendaftaran paslon cabup dan cawabup Ogan Ilir dibuka tiga hari mulai tanggal 24 hingga 26 Agustus mendatang.

"Dan pendaftaran paslon dibuka tiga hari mulai tanggal 27 hingga 29 Agustus mendatang," terang Masjidah.

Sementara penetapan paslon bupati dan wakil bupati tanggal 22 September mendatang.

"Untuk pengumuman kontestan Pilkada Ogan Ilir pada 23 September mendatang," jelas Masjidah.

Bagi pasangan Panca-Ardani, dukungan dari sejumlah parpol tersebut menambah semangat untuk kembali berjuang pada Pilkada 2024.

"Ini menjadi semangat kami untuk berjuang guna memimpin dan menyejahterakan masyarakat Ogan Ilir," ucap Panca diwawancarai terpisah.

Secara terang-terangan, Panca mengungkapkan ingin tetap berpasangan dengan Ardani pada Pilkada Ogan Ilir 2024.

"Kalau harapan saya dapat berpasangan kembali dengan Pak Ardani. Tapi kembali lagi, bakal calon wakil bupati itu akan diputuskan oleh masing-masing partai," tutur Panca.

Namun dirinya menyebut semua keputusan final tetap diserahkan kepada partai pendukung.

"Kalau tidak ada halangan, maka berpasangan kembali (dengan Ardani)," kata Panca.

Sejauh ini, baru pasangan Wahyudi-Kunyadi yang tampak sebagai penantang pasangan Panca-Ardani pada Pilkada 2024.

Wahyudi yang merupakan Ketua DPC PDIP Kabupaten Ogan Ilir, mengemukanan kesiapan maju pada Pilkada tahun ini.

Partai berlambang banteng tersebut mengantongi enam kursi pada Pileg Ogan Ilir 2024.

"Saya secara pribadi, kalau partai memerintahkan, saya nyalon. Siap," tegas Wahyudi diwawancarai beberapa waktu lalu.

PDIP akan menjaring kader partai ataupun kader non partai untuk dicalonkan sebagai bupati dan wakil bupati Ogan Ilir.

"Tapi kalau partai nanti mendukung orang lain selain saya, saya siap mendukung. Soal nama-nama yang bakal maju pada Pilkada sudah dikantongi PDIP semua," tutur Wahyudi.

Baca juga: Panca-Ardani Sudah Kantongi SK Dukungan 5 Parpol Maju Pilkada Ogan Ilir 2024, Lanjutkan Periode 2

Baca juga: Hanya Butuh 1 Kursi Lagi, Alpian Maskoni Yakin Maju di Pilkada Pagar Alam 2024, Meski Demokrat Lepas

Beni Hernedi Terus Ikhtiar

GELIAT pilkada semarak di semua daerah tak terkecuali di Musi Banyuasin (Muba). Menjelang kontestasi Pilkada Muba sejumlah partai politik mulai memanaskan mesin. Sejumlah parpol mengeluarkan SK rekomendasi bagi siapa saja bakal calon Bupati dan wakil Bupati Musi Banyuasin dalam Pilkada 2024. Namun sampai saat ini, salah satu Bacalon Bupati, Beni Hernedi belum mendapat sinyal restu dari Parpol untuk berkoalisi.

Diketahui, PDI Perjuangan di DPRD Muba periode 2024-2029 hanya mendapatkan sebanyak 6 kursi. Sementara jumlah kursi di DPRD Muba 45 kursi, sehingga syarat 20 persen ikut kontestasi, yakni 9 kursi.

Artinya Beni Hernedi masih butuh 3 kursi lagi untuk meraih tiket maju dalam kontestasi Pilkada Muba.

Terkait hal ini, pria yang akrab disapa Kuyung Beni ini mengaku tetap berikhtiar dan optimis karena percaya jika politik itu dinamis.

"Sampai saat ini saya tetap berikhtiar optimis melakukan komunikasi politik. Memang sampai hari ini kami menyadari jika PDI Perjuangan kurang cukup syarat apabila sendirian. Artinya perlu ada teman koalisi untuk mengusung," ujar Beni, Sabtu (10/8/2024).

Beni mengibaratkan ikut pertandingan, maka tiket harus cukup dan butuh 3 kursi lagi. Kendati demikian, dirinya juga sudah berikhtiar kepada beberapa Parpol terutama ia yang menyatakan niat untuk maju walau sampai hari ini belum ada tambahan.

"Meskipun waktu mepet tapi peluang masih ada. Karena kita tahu sendiri pimpinan parpol pastinya perlu mencermati dengan seksama dalam menentukan calon. Apalagi banyak penilaian seperti aspek elektoral, pengalaman, rekam jejak, potensi menang, dan seterusnya," terangnya.

Selain itu, pengalamannya yang mengikuti dua kali Pilkada di Muba dan selalu menang, otomatis banyak ditunjukkan fakta dan tahu akan peluang potensial.

"Selama 10 tahun ini wajah saya selalu muncul di kertas suara. Bahkan saat itu pasangan Dodi-Apriyadi yang sudah deklarasi mendadak ganti jadi Dodi-Beni saat H-3 penutupan karena Nasdem memanggil saya. Inilah maksud saya politik itu dinamis," bebernya.

Sementara terkait adanya penarikan dukungan PKS kepada salah satu Bacalon Apriyadi, Beni ikut menyayangkan hal tersebut. Karena menurut dalam Pilkada tentunya harus tersedia calon-calon yang berkompetisi sehingga menjadi pilihan bagi rakyat saat tiba waktunya.

"Rakyat tentu akan memilih yang lebih baik, yang mereka kenal dan tentunya sudah berkontribusi terhadap Kabupaten Muba," terangnya.

Menurutnya, demi demokrasi yang sehat, seharusnya jangan sampai ada niat untuk menjegal calon tertentu. Misalnya Beni tak bisa nyalon, Apriyadi tak bisa nyalon.

"Jadi saya berpesan untuk berbagai pihak, demi demokrasi jadi rakyat harus dihargai. Itulah yang menjadi pertimbangan dalam menentukan calon pemimpin yang seharusnya," tutupnya. 

 

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Ikuti dan bergabung dalam saluran whatsapp Tribunsumsel.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved