Berita OKU Timur

Kisah Ahmad Warga Miskin di OKUT Bertahun-tahun Tak Dapat Bantuan Pemerintah, Rumah Ukuran 2x4 Meter

Kemiskinan yang dialami Ahmad Efendi warga Dusun Karang Anyar mendapat perhatian dari Anggota DPRD Sumsel Dapil OKU Timur terpilih Fenus Antonius.

TRIBUNSUMSEL.COM/CHOIRUL ROHMAN
Anggota DPRD Provinsi Sumsel Dapil OKU Timur terpilih Fenus Antonius ketika memberikan bantuan untuk Ahmad salahbsatu masyarakat yang kurang mampu, Sabtu (10/08/2024). 

TRIBUNSUMSEL.COM, MARTAPURA - Kisah pilu datang dari Ahmad Efendi (55 tahun) warga miskin di Dusun Karang Anyar, Desa Kota Baru, Kecamatan Martapura, Kabupaten OKU Timur yang mengaku bertahun-tahun tak tersentuh bantuan pemerintah. 

Ahmad bahkan tinggal di sebuah rumah tak layak huni yang kondisinya kumuh dan kotor berukuran 2x4 meter. 

Kemiskinan yang dialami Ahmad dinilai miris sebab diketahui, Pemkab OKU Timur telah banyak menyalurkan bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem.

Bahkan, tujuan pemberian bantuan UEP ini agar masyarakat bisa meningkatkan pendapatan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan.

Meski begitu, masih ada masyarakat yang kurang mampu justru tidak mendapatkan perhatian dari Pemkab OKU Timur.

Baik pemberian bantuan UEP maupun bantuan berupa sembako dan lainnya. Selain itu, tempat tinggal warga tersebut juga dinilai tidak layak.

Terkuaknya informasi warga kurang mampu ini tidak mendapatkan perhatian Pemkab OKU Timur saat salah satu awak media menyaluarkan paket sembako.

Menyikapi informasi itu, Anggota DPRD Provinsi Sumsel Dapil OKU Timur terpilih Fenus Antonius SE langsung berinisiatif mengunjungi warga tersebut.

Fenus yang memang memiliki jiwa sosial tinggi ini langsung memberikan sejumlah bantuan terhadap warga tersebut. Mulai dari sembako, beras hingga uang tunai.

"Saya sangat tersentuh jika mendapat kabar ada warga kurang mampu tak dapat perhatian pemerintah," kata Fenus Antonius saat dibincangi Sabtu (10/08/2024).

Sebagai wakil rakyat, naluri sosialnya merasa terpanggil saat mendengar kabar miris tersebut. Sebab sejak menjadi anggota DPRD OKU Timur, Fenus sangat getol melakukan aksi sosial.

"Saya tau kabar ini dari berita. Makanya hari ini saya berkunjung langsung," ucap Fenus.

Awalanya Fenus tak menyangka, jika ada warga tinggal di tengah Kota Martapura kondisinya masih miskin, atau miskin ekstrim.

Terlebih, warga tersebut juga tidak mendapatkan perhatian dan bantuan dari Pemerintah daerah.

“Kondisi Ahmad harusnya ada perhatian khusus. Pemkab jangan terkesan masa bodoh dengan nasib masyarakat," ucapnya.

Setelah dilantik Oktober nanti kata Fenus, ia memastikan agar permasalahan serupa tidak terjadi lagi.

Bahkan, ia akan meminta BPS atau dinas terkait melakukan pendataan secara menyuluruh.

Sehingga, hasil pendataan itu nantinya akan ia bawa ke pemerintah provinsi dan pusat, agar ada solusi.

"Informasi dari media, data warga miskin ekstrim OKU Timur 0 persen. Sementara fakta di lapangan berbeda, jadi bagaimana ini," cetusnya.

Jika Kabupaten OKU Timur diklaim 0 persen angka kemiskinan ekstrim. Maka otomatis bantuan dari pusat akan dihentikan.

Sebab, Kabupaten OKU Timur bisa dianggap daerahnya sudah maju dan warga sudah sejahtera.

“Kasihan warga bila bantuan pusat dihentikan. Untuk itu, data-data ini harus di update. Saya akan kejar dan perjuangkan kedepannya," beber Politisi PAN Sumsel ini.

Sementara, Ahmad mengaku selama ini ia baru sekali mendapatkan bantuan sosial pada 2020 lalu berupa sembako.

Selanjutnya dirinya tidak pernah lagi mendapatlan bantuan sosial. Meski begitu Ahmad mengaku sudah masuk KIS.

Kondisi rumah Ahmad juga sangat tidak layak. Selain kumuh dan kotor, kediamannya juga hanya berukuran  2x4 meter.

"Yah beginilah kondisi saya. Semoga kedepan ada perhatian lebih dari pemerintah," harapnya.

Sedangkan, Kades Kota Baru Hendri Susanto mengatakan, selama ini pihaknya sudah berusaha membantu warga yang membutuhkan.

Namun, lanjut kata Kades, bahwa Ahmad dak nilaaa dari data yang ada Ahmad sudah beberapa kali diberikan bantuan berupa sosial.

“Kita akan segera membantu. Bahkan akan kita data ulang lagi," pungkasnya. 
 
 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved